Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 84 warga Kota Bengkulu saat ini dinyatakan positif terkena demam berdarah dengue (DBD) dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu. Banyaknya pasien DBD itu mengakibatkan Bengkulu menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Demam Berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni menyatakan, jumlah pasien DBD selama Januari 2017 tercatat 60 pasien dan Februari ini bertambah 24 pasien. Jumlah total pasien DBD mencapai 84 orang.
Sebaran jumlah pasien ini berasal dari 10 kecamatan dalam Kota Bengkulu. Terbanyak ada di Kecamatan Selebar dan Muara Bangkahulu, khususnya di Kelurahan Pematang Gubernur. Wilayah itu merupakan kawasan lembap dan berdekatan dengan aliran Sungai Muara Bangkahulu dan rawa timbunan.
"Sudah kejadian luar biasa (KLB), tetapi sejauh ini belum ada korban meninggal dunia akibat DBD ini," ucap Herwan di Bengkulu, Kamis, 2 Maret 2017.
Baca Juga
Advertisement
Salah seorang tenaga medis RSUD Kota Bengkulu Dr Niza Yolanda Sari mengatakan, meningkatnya jumlah pasien DBD ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan masih kurang sadarnya masyarakat akan kebersihan lingkungan.
"Pemicunya karena virus gigitan nyamuk, di musim penghujan cenderung meningkat karena banyak genangan air," Yolanda mengungkapkan.
Dinas Kesehatan bersama para tenaga medis di Puskesmas se-Kota Bengkulu saat ini sudah membentuk Satuan Tugas Pengawas Jentik Nyamuk.
Mereka juga menggandeng para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Bengkulu dan mahasiswa sekolah perawat dan kesehatan masyarakat. Mereka akan menyosialisasikan bahaya demam berdarah dengue, serta peningkatan kesadaran hidup bersih bagi masyarakat.
"Semua pihak kita gandeng untuk menyatakan perang terhadap demam berdarah," kata Niza Yolanda Sari.