Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di balik aplikasi Snapchat, Snap Inc, resmi melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO), pada Kamis, 2 Maret 2017, waktu setempat.
Snap Inc menutup hari pertama perdagangan di New York Stock Exchange pada angka US$ 24,48 atau setara Rp 327.713 (asumsi kurs Rp 13.387 per US$ 1) per lembar saham, dengan kapitalisasi pasar US$ 28,3 miliar atau setara Rp 378 triliun.
Dikutip dari Reuters, Jumat (3/3/2017), saham Snap diperdagangkan dengan simbol SNAP di New York Stock Exchange. Harga saham per lembar pada hari pertama, naik dari harga penawaran sebelumnya yaitu US$ 17 per lembar saham, karena investor berbondong-bondong melakukan pembelian. Kapitalisasi pasar saham US$ 28,3 miliar, membuat Snap sejajar dengan CBS Corp dan Target Corp.
Baca Juga
Advertisement
Snap memperoleh dana sebesar US$ 3,4 miliar dari IPO, lebih besar daripada yang ditawarkan Facebook untuk membeli perusahaan tersebut dahulu yaitu US$ 3 miliar.
Performa tersebut berhasil menjadikan Snap sebagai IPO perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat (AS), sejak Alibaba Group Holding pada 2014, terlepas dari faktor bahwa Snap belum menghasilkan keuntungan.
Snap dengan salah satu produknya, Snapchat, menyita perhatian besar ketika mengumumkan rencana IPO beberapa waktu lalu. Meski sempat diragukan oleh para investor, perusahaan yang berdiri sejak 2011 itu berhasil mengantongi valuasi pasar melebihi ekspektasi mereka sebelumnya.
Snap didirikan oleh Evan Spiegel dan Bobby Murphy dengan kantor pusat di Venice, Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Selain Snap, produknya yang lain adalah Spectacles dan aplikasi Bitmoji. Perusahaan juga dilaporkan sedang mengerjakan sebuah drone.
(Din/Ysl)