Liputan6.com, Jakarta Kepedulian pemimpin Arab Saudi yang kini mengunjungi Indonesia, Raja Salman terhadap kaum difabel amat tinggi. Salah satunya tercermin dengan King Salman Centre for Disability Research (KSCDR).
KSCDR merupakan sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Riyadh yang didirikan pada 1992. Pada saat itu Raja Salman masih berstatus sebagai Pangeran.
Advertisement
Aktivitas organisasi ini melakukan atau mendanai riset pada aneka aspek kehidupan difabel. Dengan riset-riset yang ada diharapkan mampu membuat perubahan kehidupan difabel jadi lebih baik serta mampu mengurangi dampak dari kecacatan. Semua itu demi meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik seperti mengutip Arab News, Jumat (3/3/2017).
Riset yang dilakukan KSCDR ada dalam beragam topik. Mulai dari penelitian di bidang gangguan bicara, penglihatan, autisme dan gangguan mental. Kini, KSCDR ingin mengembangkan sebuah pusat riset dalam pertumbuhan anak difabel. Badan ini akan mengkhususkan diri dalam mengindentifkasi hal yang menyebabkan kecacatan pada anak di tahap awal.
Selain itu, KSCDR juga menyediakan pelatihan bagi guru-guru untuk memahami metode belajar mengajar siswa difabel. KSCDR bekerja sama dengan Center for Child Evaluation and Teaching di Kuwait serta para pakar lainnya dalam mengembangkan standar studi berbahasa Arab.
Kehadiran KSCDR pun mendapat sorotan dunia internasional. Pada 2011 berhasil mendapatkan European Union's Chaillot Award atas upaya organisasi ini dalam memperjuangkan hak para kaum difabel. Terkait hal ini, Raja Salman juga mendapat banyak pujian dari organisasasi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).