2 Emiten Ini Raih Berkah dari Kunjungan Raja Salman

PT Blue Bird Tbk mendapatkan kontrak penyewaan mobil mercedes dan alphard sekitar 600 unit.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2017, 15:07 WIB
PT Blue Bird resmi melepas armada taksi eksekutif Mercedes Benz E 200 compressor lansiran 2009

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud beserta rombongannya selama 10 hari di Indonesia berimbas terhadap sejumlah bisnis perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia atau emiten.

Salah satunya PT Blue Bird Tbk (BIRD). Perusahaan transportasi ini mendapatkan kontrak untuk penyewaan mobil Mercedes dan Alphard sebanyak 600 unit selama kunjungan Raja Salman bin Abdulazis al-Saud beserta rombongannya baik di Jakarta dan Bali. Namun Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono belum menjelaskan detil berapa nilai kontrak penyewaan mobil tersebut.

"Jumlah sekitar 600 unit alphard dan mercedes, serta bus. Itu berbagai jenis mercedes dan alphard. Penyewaan mulai dari 20 Februari 2017-10 Maret 2017," ujar Adrianto saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (3/3/2017).

Adrianto menuturkan, dengan pihaknya mendapatkan kepercayaan tersebut diharapkan pelayanan dapat menjadi bagian dari pelayanan bangsa sehingga memberikan persepsi baik buat Indonesia.

Selain PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang mendapat imbas positif dari kedatangan Raja Salman, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga akan menggarap proyek perumahan di Arab Saudi senilai US$ 2 miliar. Untuk mengerjakan proyek itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bekerjasama dengan perusahaan properti asal Arab Saudi.

Penandatanganan kerja sama kedua perusahaan itu berlangsung saat acara Busines Forum yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dengan para pengusaha Arab Saudi.

Proyek perumahan itu akan mulai berjalan pada 2018. Kesepakatan proyek perumahan ini hanya salah satu dari 4 kerjasama yang terjalin antara pengusaha Indonesia dengan Arab Saudi dan telah ditandatangani.

Selain proyek pembangunan perumahan, terdapat pula kesepakatan investasi di sektor lain seperti pembangkit listrik biomass, health care dan investasi jasa perjalanan haji/umroh.


Pergerakan Saham

Pergerakan Saham Blue Bird dan Wijaya Karya

Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) cenderung menguat sepanjang 2017. Berdasarkan data RTI, tercatat saham PT Blue Bird Tbk telah naik 29,67 persen ke level Rp 3.890 per saham. Saham BIRD ditransaksikan dengan total frekuensi 9.922 kali dengan nilai transaksi Rp 113,7 miliar.

Sedangkan dalam sepekan periode 27 Februari-2 Maret 2017, saham BIRD telah naik 14,41 persen ke level Rp 3.890 per saham dengan nilai transaksi Rp 40,3 miliar.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji melihat pergerakan saham PT Blue Bird Tbk didorong sentimen pemerintah yang berencana untuk menetapkan kontrol harga dan kendaraan untuk transportasi online yaitu Uber, Grab, dan Gojek. Langkah ini dapat menciptakan persaingan usaha jadi lebih sehat.

"Kami melihat berita ini berpotensi positif untuk saham BIRD dalam jangka pendek," ujar dia.

Ditambah PT Blue Bird Tbk juga mendapatkan kotnrak 600 unit mobil bersamaan dengan kunjungan Raja Salman di Indonesia. Namun dalam jangka panjang, Bima melihat, sentimen yang lebih berpengaruh adalah setelah Kementerian Perhubungan akan mewajibkan perusahaan jasa transportasi online untuk bayar pajak.

Sedangkan harga saham PT Wijaya Karya Tbk naik tipis 0,40 persen ke level harga Rp 2.510 per saham dalam periode 27 Februari-2 Maret 2017. Sepanjang 2017, saham PT Wijaya Karya Tbk hanya naik 6,36 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya