Cerita Menyedihkan Jane Fonda Jadi Korban Pelecehan Seksual

Jane Fonda mengungkapkan fakta mengerikan yang pernah dia alami dalam hidupnya yaitu menjadi korban pelecehan seksual.

oleh Desika Pemita diperbarui 03 Mar 2017, 20:24 WIB
Jane Fonda mengungkapkan fakta mengerikan yang pernah dia alami dalam hidupnya yaitu menjadi korban pelecehan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Jane Fonda, artis legendaris Hollywood yang pernah meraih Oscar ternyata memiliki trauma berkepanjangan sebagai korban pelecehan seksual. Dalam sebuah wawancara, Jane Fonda mengaku kejadian tersebut membuat dirinya terus mengalami mimpi buruk.

"Aku pernah merasakan tindak kekerasan dan pelecehan seksual ketika kecil. Aku pun merasa hidup menjadi tidak tenang," sebut Jane Fonda, diwartakan FoxNews, Jumat (3/3/2017).

Foto dok. Liputan6.com

"Pengalaman buruk itu kembali terulang. Saat itu, atasanku yang ternyata punya niat jahat. Aku sampai dipecat karena tidak mau tidu dengannya. Aku sempat menyalahkan diriku sendiri," Jane Fonda menyebutkan.

Jane Fonda juga dibayang-bayangi kematian ibunya, Frances Ford Seymour yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 42 tahun. Jane Fonda mengungkapkan, ibunya juga pernah mendapatkan pengalaman buruk tersebut hingga membuatnya trauma dan tertekan.

"Butuh waktu bagi diriku untuk menerima dan memaafkan semuanya. Bahkan, semua luka hati akhirnya mulai menghilang dalam waktu yang lama yaitu 60 tahun," Jane Fonda menambahkan.

Foto dok. Liputan6.com

Sementara, Jane Fonda merupakan artis yang terkenal di era 1970-an. Jane Fonda yang lahir 21 Desember 1937 ini disebut sebagai wanita terseksi di muka bumi. Dia juga dikenal sebagai pekerja keras yang rela menghabiskan waktu di lokasi syuting.

Beberapa orang yang pernah bekerja sama dengan Jane Fonda memuji kemampuan seleb tersebut. Jane Fonda rela menghabiskan 60 jam seminggu untuk meningkatkan kemampuan syutingnya.

Jane Fonda juga dikenal dengan sikap kemanusiaannya yang siap membantu orang. Dia merupakan pendukung anti-perang Vietnam yang dilakukan Amerika Serikat. Ia juga memaksa pemerintah AS untuk menemukan tentara yang tak bisa pulang dari medan perang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya