Liputan6.com, New York - Pencatatan saham perdana induk usaha Snapchat yaitu Snap cukup baik. Saham Snap, induk usaha Snapchat ditransaksikan di level harga US$ 24 per saham di bursa saham New York.
Saham Snap telah naik 40 persen dari harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Saham Snap sempat berada di level tertinggi US$ 26,05. Pada akhir penutupan perdagangan saham Kamis waktu New York, saham Snap telah naik 44 persen ke level US$ 24,48. Kapitalisasi pasar saham Snap mendekati US$ 35 miliar.
Sebelumnya perseroan menetapkan harga saham IPO di kisaran US$ 17 per saham. Harga saham itu berada di batas atas harga IPO di kisaran US$ 14-US$ 16 per saham. Snap merupakan salah satu perusahaan teknologi yang mencatatkan saham terbesar sejak ipo Facebook pada 2012.
Baca Juga
Advertisement
"Permintaan untuk IPO Snap telah sangat, sangat kuat. Ada minat dari investor membuat harga IPO Snap juga tinggi," ujar Analis IPO Boutique Jeff Zell, seperti dikutip dari laman CNN, Jumat (3/3/2017).
Namun tak semua analis yakin dengan harga saham Snap. "Ini secara signifikan dinilai terlalu tinggi. Kami menghargai Snap di level harga US$ 10 per saham," ujar Analis Pivotal Research Brian Wieser.
Ada pun dengan IPO tersebut, pendiri Snap tetap mempertahankan kepemilikan atas perusahaan terutama untuk voting.
Snap merupakan salah satu perusahaan startup di bidang teknologi senilai miliaran dolar AS. Perusahaan memilih untuk melepas saham ke publik, dan mencatatkan nilai terbesar dalam 18 bulan terakhir. Snapchat merupakan aplikasi yang memiliki pengguna sekitar 158 juta setiap hari. Angka ini lebih kecil ketimbang Facebook.