Liputan6.com, Kuta - Lebih santai, kesan yang disuguhkan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud ketika tiba di Bali. Raja berusia 81 tahun itu tiba-tiba membuka kaca mobil Mercy E 200 yang ditumpanginya sesaat setelah keluar dari Bandara Ngurah Rai. Dia pun melambaikan tangan ke arah warga dan jurnalis yang menunggunya.
Ratusan warga berkumpul di luar area bandara untuk menyaksikan secara langsung kedatangan Raja Salman. Mereka senang dengan kedatangan orang nomor satu di Arab Saudi itu.
Advertisement
Hal tersebut terlihat dari sorak warga saat mobil Mercy E 200 yang mengangkut rombongan raja satu per satu keluar dari area bandara dan melintas di hadapan mereka. Momen ini pun mereka abadikan melalui ponsel.
"Raja Salman, Raja Salman," sorak beberapa warga sambil mengangkat dan melambaikan tangan ke iring-iringan mobil rombongan Raja Salman.
Ya, berbeda dengan kunjungannya ke Jakarta, Raja Salman memang datang ke Pulau Dewata untuk berlibur. Dia dan rombongannya akan berlibur hingga 9 Maret 2017.
Selama di Bali, Raja Salman akan mengunjungi sejumlah obyek wisata di antaranya kawasan Ubud, Gianyar, Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Pantai Uluwatu yang terletak di Jimbaran.
Keluarga Kerajaan Arab Saudi itu menginap di kawasan elite Nusa Dua. Sekitar 1.500 orang yang ada di rombongan itu, termasuk di antaranya putra mahkota, 25 pangeran, 14 menteri dan pejabat setingkat menteri serta anggota kerajaan lainnya.
Setiba di Bali, 50 anak menyambut kedatangan Raja Salman dengan Tari Pendet. Pantauan Liputan6.com, rombongan Raja Salman tiba di Bandara Ngurah Rai pada pukul 18.02 Wita dengan dua pesawat Saudi Arabian.
Eskalator Rusak
Raja Salman bin Abdul Azis al Saud mengimpor langsung eskalator dari Arab Saudi. Usia yang sudah menginjak angka 81, membuatnya lebih memilih menggunakan tangga berjalan.
Namun, saat tiba di Bali, Raja Salman turun menapaki satu demi satu tangga pesawat, tidak melalui eskalator.
Humas Bandara Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim membenarkan hal tersebut.
"Eskalatornya tidak dipakai," kata Arie saat dihubungi, Kuta, Sabtu (4/3/2017).
Dari informasi yang diterimanya, tangga milik Kerajaan Arab Saudi itu tiba-tiba rusak begitu hendak digunakan. "Tangganya tiba-tiba macet kata PT JAS. IPL (Invalid Passenger Lift)," ucap Arie.
Raja Salman beserta rombongan akan berada di Bali hingga 9 Maret depan. Tak ada agenda kenegaraan. Ia dan rombongan hendak berlibur ke Pulau Dewata.
Selama di Bali, Raja Salman akan mengunjungi sejumlah obyek wisata di antaranya kawasan Ubud, Gianyar, Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pantai Uluwatu yang terletak di Jimbaran.
Advertisement
Bali Usai Brunei
Raja Salman dan rombongan mendarat di Bali dengan menggunakan pesawat kerajaan Saudi Arabia SV-01. Raja Salman dan rombongan tiba di Lapangan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali sekitar pukul 17.02 WIB atau 18.02 Wita.
Sebelum ke Bali, Raja Salman dan rombongan berkunjung ke Brunei Darussalam. Tujuannya untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Dia meninggalkan Jakarta dan sekaligus mengakhiri kunjungan kenegaraannya di Indonesia.
Pesawatnya bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 10.00 WIB ke Bali.
Berbeda dengan kunjungannya ke Indonesia yang membawa tujuh pesawat dan 1.500 orang. Ke Brunei, Raja Salman hanya membawa beberapa rombongan dengan tiga pesawat.
"Hanya tiga pesawat yang akan terbang ke Brunei, setelah kemudian ke Bali nanti sore," kata Corporate Communication PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Martha Lory Fransisca saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017.
Sebelum bertolak ke Brunei, Wapres Jusuf Kalla juga bertemu para pangeran di Bandara Halim.
"Sebelum Raja bertolak ke Brunei, 16 pangeran akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Pak JK di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah.
Adapun pertemuan yang dilakukan tersebut dalam rangka menindaklanjuti beberapa kerja sama pada 11 bidang yang sudah ditandatangani Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.
Sambutan Tokoh Agama
Dikutip dari Antara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose serta Panglima Kodam IX/Udayana menyambut kedatangan Raja Salman di bandara.
Tokoh lintas agama juga terlihat menyambut orang nomor satu dari Arab Saudi itu.
Raja Salman kemudian disambut tari Pendet, tari penyambutan khas Bali yang ditampilkan 50 anak-anak diiringi penabuh gamelan khas Pulau Dewata.
Penjagaan Ketat
Raja Salman bin Abdulaziz al Saud tiba di Landasan Udara (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, Bali, menumpangi pesawat kerajaan Saudi Arabia SV-01 sekitar pukul 18.02 Wita.
Rombongan tersebut kemudian membelah jalan raya kawasan bandara yang biasanya padat menembus hening hingga Tol Bali Mandara menuju hotel di kawasan Nusa Dua.
Sebelum pesawat yang mengangkut delegasi Arab Saudi itu tiba dan mendarat, Bandara Internasional Ngurah Rai disterilkan dari penerbangan komersial.
Pengamanan di Lanud Ngurah Rai pun diperketat. Pantauan Liputan6.com, ketatnya penjagaan di lanud sudah terlihat di setiap pintu masuk. Puluhan anggota TNI AU berseragam loreng biru berjaga di setiap pintu masuk dengan menenteng senjata laras panjang.
Sejumlah tentara bersenjata juga berpatroli di Jalan Tol Bali Mandara. Menggunakan kendaraan lapis baja, mereka berpatroli di jalan tol yang akan dilalui iring-iringan Raja Salman itu.
Penjagaan ketat juga dilakukan personel gabungan TNI dan Polri. Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana Mayor Jenderal Kustanto Widiatmoko mengaku telah siap mengamankan kedatangan Raja Salman. Sedikitnya telah disiagakan 2.500 pasukan gabungan dari unsur TNI, Polri, dan elemen terkait lainnya.
"Titik yang kami anggap akan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan kita akan siapkan pasukan. Dan yang khusus ada antiteror, Jihandak dan sebagainya. Sniper pasti (disiagakan)," kata dia.
Kustanto menjelaskan, tak hanya pengamanan darat, pihaknya juga telah menyiapkan pengamanan laut. "Pengamanan laut pasti disiapkan, karena ada sisi pantai, di mana objek akan tinggal."
"Kami sudah menyiapkan enam unit kapal, dua di antaranya KRI dan beberapa kapal kecil lainnya. Pengamanan laut satu mil dari pantai," Kustanto melanjutkan.
Selain itu, Kustanto mengaku telah menyiapkan pengamanan udara. "(Pengamanan) udara pasti, karena kunjungan ini kedatangannya menggunakan pesawat udara," kata dia.
Sejak beberapa hari lalu, sejumlah pihak di Bali telah melakukan persiapan penyambutan, walaupun tidak ada permintaan dari Kedutaan Arab Saudi. Indonesia hanya ingin menjaga agar Bali lebih aman saat Raja Salman dan rombongan berlibur.
Selamat berlibur Raja Salman....
Advertisement