Striker Italia Ini Trauma Dicap Sebagai Algojo Penalti Terburuk

Kegagalan penaltinya membuat timnas Italia tersingkir dari Piala Eropa 2016.

oleh Risa Kosasih diperbarui 05 Mar 2017, 05:20 WIB
Simone Zaza masih trauma dengan kegagalan di Piala Eropa 2016. (JOSE JORDAN / AFP)

Liputan6.com, Valencia - Striker Juventus dan timnas Italia Simone Zaza mengaku tak akan lupa dengan kegagalannya mencetak gol penalti pada Piala Eropa 2016. Kejadian tersebut berpengaruh pada mentalnya di atas lapangan, lebih buruk keadaannya saat hengkang dari Juventus.

Pemain 25 tahun tersebut gagal mencetak gol dalam drama adu penalti melawan Jerman di babak delapan besar Piala Eropa 2016. Italia harus pulang dengan kekalahan 5-6 (1-1).

"Penalti gagal saya di Piala Eropa 2016? Saya tidak akan melupakannya, itu tak mungkin. Bagaimanapun, mental saya berbeda sekarang. Saya terpukul. Sungguh sulit saat itu dan saya tidak punya kekuatan untuk bangkit dari semuanya," kata Zaza kepada dilansir dari Football Italia.

Pascaturnamen empat tahunan tersebut, Zaza dilepas Juventus ke West Ham United dengan status pinjaman lantaran tak banyak mendapat menit bermain. Di Liga Inggris, striker kidal tersebut juga tak dapat banyak kesempatan hingga Juve kembali meminjamkannya ke Valencia pada Januari ini.

"Saya tidak pernah punya masalah yang punya dampak langsung, tapi yang ini berbeda. Bagaimanapun banyak hal berubah sekarang. Di sini saya merasa diperhatikan, saya merasa bahwa para fans mencintai saya dan menghormati saya, dan itu penting bagi saya," ucapnya.

"Darimana Zaza dapat kekuatan sekarang? Keluarga saya, pacar saya, dan orang-orang yang mencintai saya. Saya punya moto, saat saya meniggalkan lapangan, saya tak bisa menyesali apapun. Saya harus meninggalkan segalanya di situ," kata pemilik 16 caps bersama Italia itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya