Liputan6.com, Milan - Mantan penyerang andalan AC Milan, Alberto Gilardino kini tengah dalam kondisi menyedihkan. Ia secara terpaksa akan memutus kontraknya dengan klub yang dibelanya saat ini, Pescara, karena masalah lutut yang berkepanjangan. Padahal, ia baru saja direkrut 9 Januari lalu.
Baca Juga
Advertisement
Pemutusan kontrak ini akan menyelamatkan keuangan Pescara dari gaji yang harus mereka bayarkan untuk Gilardino.
Dilansir Football Italia, Gila --sapaan Alberto Gilardino-- akan kembali menjalani operasi untuk menyembuhkan lututnya. Diketahui, akibat cedera lutut yang tak kunjung sembuh itu, ia hanya tampil satu sekali sepanjang musim ini, yakni saat Pescara berhadapan dengan Napoli.
Ini adalah kali kedua Gilardino terpaksa memutus kontraknya dari klub yang ia bela. Sebelumnya, saat masih membela Empoli tahun lalu, ia juga mengalami hal yang sama. Ia hanya bermain enam bulan untuk Empoli sebelum kemudian pindah ke Pescara pada bursa transfer Januari lalu.
Cedera lutut ini sudah diderita Gilardino selama enam tahun. Itu terjadi pertama kali saat ia masih membela Fiorentina. Kala itu Fiorentina menghadapi Udinese pada 18 September 2011. Lutut Gilardino salah tertekuk saat mendarat usai duel di udara dengan kiper Udinese saat itu, Samir Handanovic, yang sekarang membela Inter Milan.
Sky Sport Italia melaporkan, Gilardino akan menjalani operasi di klinik terkenal di Roma, Villa Stuart, Rabu pekan depan.
Adapun Gilardino pernah membela AC Milan selama tiga tahun, yakni pada 2005 hingga 2008. Waktu itu ia dibeli dari Parma dengan harga yang cukup tinggi, yakni 25 juta euro. Selama di Milan, ia tampil sebanyak 132 kali, dan membukukan 44 gol dan 15 assist.
Ia kemudian pindah ke Fiorentina pada tahun 2008, dan membela La Viola selama empat musim. Setelah itulah kariernya mulai meredup. Ia berturut-turut pindah ke Genoa, Bologna, Guangzhou Evergrande, Palermo, Empoli dan Pescara, masing-masing tak lebih dari setahun.
Gilardino akan berumur 35 tahun pada bulan Juli mendatang. Diyakini kuat, cedera lututnya ini akan membuatnya gantung sepatu lebih awal dari yang ia harapkan.
(Abul Muamar)
