6-3-1957: Ghana, Negeri Pesisir Emas yang Akhirnya Merdeka

Kemerdekaan Ghana dipelopori oleh pergerakan 6 tokoh yang dinamakan "Big Six" pada tahun 1947.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 06 Mar 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi Ghana (AP)

Liputan6.com, Accra - Hari ini, tepat 60 tahun lalu, 6 Maret 1957, Ghana, negara yang terletak di Afrika Barat akhirnya merdeka. Negara yang juga disebut "Pesisir Emas" itu meraih kemerdekaan berkat perjuangan sejumlah tokoh, termasuk Kwame Nkrumah. Dengan ini, Ghana menjadi negara Afrika pertama yang merdeka.

Pada hari kemerdekaan itu, seluruh rakyat Ghana berkumpul di alun-alun Ibu kota, Accra dengan dipimpin oleh Bapak Pendiri Bangsa, Kwame Nkrumah yang kemudian menjadi Perdana Menteri. Demikian seperti dimuat BBC.

Dahulu, Ghana adalah sebuah negeri kekaisaran. Bernama Kekaisaran Ghana atau nama lainnya adalah Ouagadouogu, yang pada tahun 1240 diperintah oleh Sundiata. Namun kemudian Ghana digabungkan ke Kekaisaran Mali yang lebih besar.

Hingga bulan Maret 1957, Ghana dikenal di seantero dunia sebagai Pesisir Emas. Bangsa Portugis yang tiba di Ghana pada abad ke-15 menemui banyak emas di antara sungai Ankobra dan Volta lalu menamakan tempat itu Mina, yang berarti "tambang".

Penjajah Inggris pun tergiur dengan kekayaan di Pesisir Emas. Sementara kolonial Prancis juga tak mau kalah, meski ia mencoba menguasai wilayah lain. 

Kemerdekaan Ghana dipelopori oleh pergerakan 6 tokoh yang dinamakan "Big Six" pada tahun 1947. Kelompok yang terdiri dari Benezer Ako-Adjei, Edward Akufo-Addo, Joseph Boakye Danquah, Kwame Nkrumah dan Emmanuel Obetsebi-Lamptey ini memulai perjuangan untuk membawa Ghana menuju kemerdekaan.

Pada Januari 1948, "Big Six" memulai gerakan agar seluruh rakyat untuk memboikot produk Eropa, terutama barang dari Inggris yang kala itu menjajah Ghana. Nkrumah dan kawan-kawan selanjutnya membentuk koalisi dengan veteran tentara Perang Dunia II untuk melancarkan protes ke Inggris.

Pasukan Inggris menghadang, dan prajurit di bawah komando Nkrumah pun terus melawan. Hingga pada akhirnya, Inggris menerima kemerdekaan Ghana.

Duchess of Kent, istri dari Pangerang Edward mewakili Kerajaan Inggris untuk memberikan selamat kepada rakyat Ghana. "Kemerdekaan ini merupakan harapan banyak orang. Dan saya yakin rakyat Ghana akan maju, hidup makmur dan mendapat keadilan."

Nkrumah selaku Perdana Menteri Ghana pun menanggapi pernyataan Duchess of Kent. "Dengan pemerintahan baru ini, saya akan berusaha untuk memakmurkan rakyat dan menjadi negara besar."

Pada tahun 1960, Nkrumah kemudian mendeklarasikan Ghana sebagai negara republik dan posisinya berubah menjadi Presiden. Saat itu, ia melarang berdirinya partai oposisi. Pelarangan ini membuatnya dikecam dan pada akhirnya dikudeta oleh pihak militer pada tahun 1966.

Sejarah lain mencatat pada 6 Maret 1975, Iran dan Irak mengakhiri sengketa perbatasan dengan meneken Perjanjian Aljir. Kemudian pada 6 Maret 1987, Kapal feri Inggris MS Herald dari perusahaan pelayaran Free Enterprise terbalik dalam waktu 90 detik dan menewaskan 193 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya