Mulai Pulih, Korban Longsor Sumbar Masih Lapor Kehilangan Orang

Jalur Riau- Sumbar yang sempat terputus akibat longsor sudah mulai beroperasi.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mar 2017, 18:02 WIB
Jalur Riau- Sumbar yang sempat terputus akibat longsor sudah mulai beroperasi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Sarilamak - Kondisi masyarakat yang dilanda bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat, 3 Maret 2017, mulai berangsur pulih setelah air mulai surut.

Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengatakan, masyarakat yang dilanda musibah banjir pada beberapa kecamatan sudah berangsur pulih. Mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Mereka mulai membersihkan rumah dari lumpur akibat bencana tersebut. Selain itu, mereka juga menjemur kasur serta pakaian yang basah dan kotor akibat banjir tersebut.

Sejumlah titik longsor yang menimbun badan jalan sudah dibersihkan sehingga tim yang akan menyalurkan bantuan dapat sampai ke lokasi, termasuk juga kendaraan yang sebelumnya terjebak longsor.

Begitu juga akses bagi masyarakat dari Payakumbuh menuju Pangkalan dan sebaliknya sudah dapat dilewati kembali. "Seluruh kendaraan yang terjebak longsor, sudah berhasil dibebaskan. Selain itu, pendistribusian logistik sudah lancar," kata dia, di Payakumbuh, dilansir Antara, Minggu (5/3/2017).

Sebelumnya, tim serta relawan sudah mendistribusikan bantuan dan logistik ke lokasi-lokasi yang dilanda banjir. Bantuan tersebut berupa bahan-bahan makanan, air mineral, air bersih, pakaian, dan selimut.

Sejak Minggu pagi, tim juga sudah mendistribusikan enam ambulans disertai obat-obatan dan tenaga medis sehingga masyarakat yang sakit dapat segera ditangani.

Sementara itu, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo mengatakan bencana longsor di ruas jalan Sumbar dengan Riau menelan lima korban jiwa. Titik longsor yang menelan korban itu terjadi di Jorong Polong Duo Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

Menurut Bagus, dua dari korban tersebut ditemukan Jumat, sementara tiga lagi ditemukan pada Sabtu menjelang siang. Selain korban jiwa, kejadian tersebut menyebabkan dua orang luka berat.

Hingga saat ini, tim masih mencari korban yang tertimbun material longsor serta evakuasi kendaraan. Hal itu disebabkan masih ada masyarakat yang melaporkan keluarga hilang saat kejadian tersebut.


PLN Distribusikan Genset

Jalur Riau- Sumbar yang sempat terputus akibat longsor sudah mulai beroperasi. (Liputan6.com/M Syukur)

PT PLN (Persero) memperbaiki infrastruktur kelistrikan pascabanjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar pada Jumat dini hari, 3 Maret 2017.

Kepala PLN Wilayah Sumatera Barat Bambang Yusuf dalam rilis di Jakarta,  mengatakan akibat bencana tersebut, sebanyak 117 gardu listrik padam yang mencakup 14.657 pelanggan.

"Tanpa berlama-lama, ketika kondisi diperhitungkan aman untuk keselamatan, PLN langsung melakukan pengecekan ke lapangan yang dipantau langsung Bupati Limapuluh Kota," ucap dia.

Selanjutnya, menurut dia, setelah mengetahui kebutuhan pascagangguan di sistem kelistrikan, jalan keluar segera dicari dan genset diberangkatkan dari Payakumbuh, Bukittinggi, dan Solok untuk lokasi-lokasi penting misalnya rumah sakit, posko, tempat ibadah, dan pompa PDAM.

"Pada kondisi bencana seperti ini, PLN selalu siaga. Petugas kami siap 24 jam untuk segera melakukan recovery (pemulihan), namun tentunya tanpa mengesampingkan keselamatan nyawa," ujar dia.

Bambang menambahkan, dalam kondisi banjir, PLN memang dengan sengaja memadamkan listrik demi keselamatan korban bencana. Hal itu mengingat air adalah penghantar listrik yang baik.

"Namun, segera sesudah banjir surut dan dianggap aman, listrik akan segera dialirkan kembali," imbuh dia.

Selain perbaikan kelistrikan, lanjut dia, PLN menurunkan perahu karet untuk memudahkan ruang gerak di lokasi banjir dan membuka posko bantuan pangan. Pada hari ini, sebanyak delapan regu yang masing-masing terdiri dari 10-15 petugas diturunkan ke lokasi bencana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya