Liputan6.com, Mosul - Jumlah warga Irak yang melarikan diri dari Mosul dalam beberapa minggu terkahir telah mencapai 57.000 jiwa, demikian keterangan Pejabat Irak pada 5 Februari 2017.
Perpindahan dengan angka besar tersebut dimulai sejak bulan lalu, yakni ketika Irak menggelar operasi militer untuk mengambil alih Mosul bagian barat dari ISIS.
Advertisement
Menurut keterangan pemerintah, jumlah mereka meningkat hingga lebih dari 10.000 jiwa dalam dua hari terakhir.
Pada pekan lalu sebanyak 12 warga Mosul, termasuk lima anak-anak, menjalani perawatan karena terluka akibat serangan yang diduga menggunakan bahan kimia.
Berdasarkan keterangan Menteri Migrasi dan Perpindahan Jassem, Mohammad al-Jaff, Pemerintah Irak memberikan bantuan dan makanan yang dapat mencakup hingga 100.000 warga dari Mosul barat di kamp-kamp pengungsi.
Pada 3 Maret 2017 lalu, al-Jaff mengatakan bahwa sebanyak 46.000 warga telah meninggalkan Mosul sejak pertempuran dimulai pada 19 Februari.
Dikutip dari CNN, Senin (6/3/2017), sejak Mosul dikuasai oleh militan ISIS pada 2014, wilayah tersebut menjadi basis kekuatan kelompok radikal tersebut.
Mosul merupakan kota yang dijadikan ISIS saat kelompok radikal itu mendeklarasikan berdirinya apa yang mereka sebut dengan khalifah untuk pertama kali.