Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP minyak) kembali naik tipis pada Februari 2017. Kenaikan harga minyak sebesar US$ 0,62 per barel dari US$ 51,88 per barel pada Januari 2017, menjadi US$ 52,50 per barel.
Demikian mengutip dari data tim harga minyak Indonesia, dalam situs resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Peningkatan tipis juga terjadi pada ICP jenis SLC, yang naik sebesar US$ 0,25 per barel, dari US$ 53,11 per barel menjadi US$ 53,36 per barel.
Tim Harga Minyak menganalisa, Kenaikan ICP dipicu perkembangan harga rata-rata minyak mentah di pasar internasional, di antaranya adalah kenaikan harga minyak Brent (ICE) sebesar US$ 0,55 per barel dari US$ 55,45 per barel menjadi US$ 56,00 per barel.
Baca Juga
Advertisement
Minyak jenis WTI (Nymex) juga naik sebesar US$ 0,85 per barel, dari US$ 52,61 per barel menjadi US$ 53,46 per barel. Minyak OPEC naik sebesar US$ 0,97 per barel, dari US$ 52,40 per barel menjadi US$ 53,37 per barel.
Harga minyak mentah di pasar Internasional meningkat didorong kesepakatan negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan negara non OPEC, melakukan penurunan produksi dalam 6 bulan pada 2017.
Produksi negara anggota OPEC kecuali Libya dan Nigeria, turun sebesar 1,04 juta barel per hari menjadi 29,93 juta barel per hari pada Januari 2017. Sedangkan target penurunan yang disepakati sebesar 1,16 juta barel per hari.
Berdasarkan data awal pada Januari 2017, tingkat produksi Rusia turun 0,1 juta barel per hari menjadi 11,48 juta barel per hari. Sedangkan target penurunan produksi dari 11 negara non OPEC adalah 558 ribu barel per hari, yang didominasi oleh Rusia hingga 300 ribu barel per hari.