Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) Rhoma Irama mengatakan bahwa Aksi Bela Islam 212 harus dijadikan sebagai momentum yang harus dilanjutkan ke depan, termasuk dalam Pilkada DKI 2017. Hal ini disampaikannya dalam pidato Tabligh Akbar di Masjid Al-Qowiyah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"(Aksi) 212 harus kita jadikan momentum yang harus dilanjutkan ke depannya. Kita harus tunjukkan kepada Indonesia dan dunia Internasional, bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin," kata Rhoma Irama, Minggu, 5 Maret 2017.
Advertisement
Bang Rhoma, sapaan akrab Rhoma Irama, juga berharap dalam Pilkada DKI 2017 warga muslim dapat menggunakan hak pilihnya. Menurut dia, masih ada 20 persen warga DKI yang belum menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI 2017 putaran pertama.
"Masih ada 20 persen warga Jakarta yang belum menggunakan hak pilihnya. Kami sampaikan bahwa memilih pemimpin merupakan ibadah. Maka kalau ada yang mengatakan jangan campur agama dengan politik ini adalah pembodohan," sambung dia.
Dalam pidatonya, pemimpin grup band Soneta ini juga menyampaikan agar pemerintah daerah harus bersikap netral pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua nanti. Selain itu, dirinya meminta kepada KPU DKI Jakarta dan Bawaslu juga bisa bersikap profesional.
"Pemerintah sebagai pengayom politik harus berpegang netral dan tidak boleh berpihak. KPU dan Bawaslu juga harus bersikap profesional netral dan tidak berpihak. Serta kepada pasangan calon jangan sampai menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan jabatan," tutur dia.