Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, akan menyertakan layanan internet perbatasan sebagai adendum (tambahan) proyek Palapa Ring. Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memperluas akses telekomunikasi di daerah-daerah.
Pembangunan internet cepat Palapa Ring di perbatasan bisa lebih cepat rampung didukung dengan langkah pembangunan jalan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya adalah rencana Kementerian PUPR yang akan membangun jalan paralel dengan perbatasan dari Barat ke Timur di wilayah Kalimantan. Setelah selesai, Kementerian Kominfo bisa membangun serat optik untuk proyek Palapa Ring di area perbatasan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Nanti (internet perbatasan) akan saya tambahkan ke adendum Palapa Ring, sehingga kita benar-benar bisa fokus ke perbatasan," tutur Rudiantata saat ditemui di acara Visi Indonesia Sentris: Pemerataan di Papua, Minggu (5/3/2017).
Dijelaskan pria yang akrab disapa Chief RA itu, jumlah menara telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) di perbatasan terus bertambah. Bukan hanya untuk warga sekitar, tetapi juga termasuk BTS khusus untuk pos pengamanan perbatasan.
"Saya sampaikan bahwa di Papua, sudah live 120 BTS khusus dan fokusnya memang ke perbatasan," jelasnya.
Rudiantara mengatakan bahwa pembangunan proyek Palapa Ring bisa berjalan lebih cepat, jika bekerja sama dengan kementerian lain, khususnya Kementerian PUPR. Kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono itu saat ini tengah agresif membangun jalan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat.
"Ketika tim Pak Basuki (Menteri PUPR) bangun jalan, saya (Kementerian Kominfo) nebeng di pinggirnya bangun ducting (fiber optik). Sinergi kementerian harus didahulukan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan terintegrasi," jelas Chief RA.
Adapun Palapa Ring, merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku, serta satu backhaul untuk menghubungkan semuanya. Proyek ini akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Jaringan telekomunikasi ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia, serta terintegrasi dengan jaringan yang telah ada milik penyelenggara telekomunikasi. Pemerintah menilai akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkapasitas besar yang terpadu, bisa memberikan jaminan kualitas internet dan komunikasi berkualitas tinggi, aman, dan murah.
(Din/Why)