Bapak Pelopor Transplantasi Hati Thomas Starzl Meninggal

Pelopor transplantasi hati meninggal pada usia 90 tahun.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mar 2017, 17:30 WIB
Bapak Transplantasi Hati Thomas Starzl meninggal pada usia 90 tahun. (Foto: Chicago Tribune)

Liputan6.com, Pittsburgh, Amerika Serikat Dr Thomas Starzl adalah pelopor transplantasi hati dan penggerak pertama transplantasi babon pada manusia. Ia juga melakukan penelitian soal obat anti-rejeksi (penolakan). Sosoknya yang menjadi sorotan dunia kini telah tiada. Starzl meninggal pada 3 Maret 2017 di rumahnya di Pittsburgh, Amerika Serikat, di umur 90 tahun.

Starzl melakukan transplantasi hati pertama di dunia pada 1963 sekaligus orang pertama yang berhasil melakukan transplantasi hati di dunia pada 1967. Dalam perjalanan  kariernya, ia juga memelopori transplantasi ginjal dari mayat.

Selanjutnya, proses transplantasi hati mulai sempurna dilakukan dengan menggunakan kembar identik--dengan saudara darah lainnya sebagai donor. Sejak sukses melakukan transplantasi hati pertama, ribuan nyawa telah diselamatkan oleh operasi serupa.

Starzl bergabung di University of Pittsburgh School of Medicine pada tahun 1981 sebagai profesor bedah, yang melakukan studi soal perubahan transplantasi pada obat siklosporin--obat anti-penolakan dari prosedur percobaan menjadi satu yang diberikan pada pasien.

Hal tersebut diharapkan pasien bisa bertahan hidup dari kegagalan organ lain yang fatal. Terobosan ini termasuk pengembangan Starzl terhadap siklosporin yang dikombinasikan dengan steroid sehingga menawarkan solusi untuk penolakan organ.

Hingga tahun 1991, Starzl menjabat sebagai kepala pelayanan transplantasi di UPMC--yang kemudian diberi nama direktur University of Pittsburgh Transplantasi Institute, tempat ia melanjutkan penelitian, yang disebutnya chimerism (chimera)--organisme yang terdiri dari dua jenis sel berbeda.

Penelitian chimerism berdasarkan 1.992 naskah yang ia tulis pada teori kontroversial. Teori yang menyatakan, organ baru dan tubuh seseorang yang tua "belajar" untuk hidup berdampingan tanpa obat immunosupression (obat yang menghalangi aktivitas sistem kekebalan tubuh).

Penamaan institut yang ada diberikan untuk menghormati Starzl pada tahun 1996, yang dirinya masih menjabat sebagai direktur.

Pada tahun 1992 autobiografinya berjudul, The Puzzle People: Memoirs of a Transplant Surgeon membuka tabir apa yang ia rasakan. Dalam autobiografinya, Starzl mengaku benar-benar benci melakukan operasi dan muak terhadap rasa takut tiap kali ia siap untuk melakukan operasi.

"Saya berjuang untuk kemerdekaan seluruh hidup saya," katanya dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Chicago Tribune, Senin (6/3/2017).


Menuju jalan transplantasi hati pertama

Menuju jalan transplantasi hati pertama

Starzl lebih menyukai bekerja dalam penelitian daripada praktik swasta. Ia mulai melakukan operasi hati saat dirinya sebagai residen di Johns Hopkins Hospital, Baltimore. Setelah operasi yang bertujuan mengalirkan aliran darah di sekitar hati, ia melihat diabetes gula pada pasien juga telah meningkat.

Pemikirannya menggeliat, Starzl menemukan penyebab diabetes berada di hati daripada pankreas. Lalu ia merancang eksperimen pada tahun 1956, yang menggunakan anjing untuk membuktikan penemuannya.

Sayangnya, apa yang dipikirkannya ternyata salah. Tapi kesalahan tersebut justru mengarahkannya pada transplantasi hati manusia untuk pertama kalinya di University of Colorado, Denver tujuh tahun kemudian.


Terpengaruh kematian pasien

Terpengaruh kematian pasien

Pada September 1990 di usianya yang ke-65 tahun, Starzl menyingkirkan pisau bedah untuk selamanya akibat kematian seorang pasien muda yang terkenal, yaitu seorang gadis remaja berusia 14 tahun dari White Settlement, Texas bernama Stormie Jones.

Stormie dapat hidup enam tahun setelah menerima kombinasi transplantasi jantung-hati pada usia 8 tahun tapi membutuhkan hati kedua pada tahun 1990. Tubuh Stormie pun mencapai batasnya, ia akhirnya meninggal dalam waktu sembilan bulan.

Kematian Stormie sangat memengaruhi Starzl

"Memang benar, ahli bedah transplantasi menyelamatkan pasien tapi pada momen selanjutnya, pasien juga menyelamatkan kami dan memberi makna terhadap apa yang kami (ahli bedah) lakukan," tulisnya.

Starzl juga menjalani operasi bypass jantung pada tahun 1990 dan menderita masalah penglihatan yang berkepanjangan karena kecelakaan laser yang dialami lima tahun sebelumnya.

Starzl lahir pada 11 Maret 1926 di LeMars, Iowa. Ibunya adalah seorang perawat, sedangkan ayahnya adalah seorang penulis fiksi ilmiah dan penerbit surat kabar lokal.

Paman Starzl (almarhum Frank Starzel) adalah general manager dari The Associated Press dari tahun 1948-1962.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya