Liputan6.com, Jakarta - Tawuran antara warga Manggarai, Jakarta Selatan dengan warga Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat kerap terjadi. Seolah menjadi langganan, tawuran kerap pecah pada waktu petang di akhir pekan.
Terbaru, tawuran pecah pada Minggu 5 Maret 2017 sekitar pukul 17.45 hingga 18.30 WIB. Dalam peristiwa tersebut, dua orang dilaporkan meninggal dan lima lainnya terluka.
Advertisement
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, jajarannya dari Polsek Tebet, Jakarta Selatan dan Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat selalu turun ke lapangan untuk membubarkan tawuran. Polisi juga menyisir lokasi dan menangkap sejumlah pelaku tawuran.
Namun tindakan represif polisi tak membuat kedua kelompok warga jera. Tawuran tetap saja terjadi pada hari-hari berikutnya. Argo berharap, penanganan tawuran ini tak hanya dilakukan oleh aparat kepolisian, tapi juga Pemprov DKI Jakarta.
"Tentunya jangan polisi aja yang disuruh jaga terus, tapi pemerintah daerah, kepala lingkungan situ juga. Ini kan sering terjadi, harus bisa cari solusinya," ujar Argo, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Argo menuturkan, pihaknya akan menggandeng stakeholder terkait untuk menuntaskan permasalahan sosial ini. Polisi juga berharap, upaya ini mendapatkan dukungan nyata dari masyarakat setempat.
"Polisi pasti melakukan penyelidikan (pemicu tawuran), tapi yang penting kan warga di sana juga harus ikut turun tangan. Jadi akar permasalahannya bisa teratasi," tutur dia.
Sejauh ini, polisi masih mendalami pemicu tawuran yang pecah pada Minggu petang kemarin. Bentrokan yang melibatkan warga Jalan Tambak dengan warga RW 004 Manggarai ini kerap dipicu masalah sepele.