Ribuan Kecelakaan pada Anak Disebabkan Hand Sanitizer

Cairan pembersih tangan (hand sanitizer) bisa berbahaya pada anak-anak. Mengapa demikian?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mar 2017, 16:00 WIB
Hand sanitizer bisa membahayakan anak-anak.

Liputan6.com, Amerika Serikat Kebanyakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) mengandung 95 persen etanol atau isopropil alkohol. Meskipun kandungan etanol kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, jenis alkohol dalam hand sanitizer sangat berbahaya bila dipakai, terutama anak-anak.

Penelitian yang dipublikasikan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menemukan, dari 2011 sampai 2014 ada lebih dari 70.669 laporan yang masuk ke bagian pusat-pusat kendali racun, anak-anak berumur kurang atau lebih dari 12 tahun menggunakan hand sanitizer ke mulut, hidung, dan mata mereka.

Peneliti Cynthia Santos, Stephanie Kieszak, Alice Wang, Royal Law, Joshua Schier, dan Amy Wolkin dari CDC menganalisis data yang dilaporkan ke National Poison Data System (NPDS) pada kurun waktu lebih dari empat tahun.

Mereka menemukan, lebih dari 15 ribu insiden hand sanitizer terhadap anak-anak terjadi tiap tahun. Sebagian besar (92,4 persen) adalah anak-anak berumur kurang dari enam tahun. Sebanyak 92 persen, cairan pembersih tangan mengandung alkohol di dalamnya.

Sebanyak 97 persen anak usia nol sampai lima tahun dan 74 persen anak umur enam sampai 12 tahun menggunakan pembersih tangan lalu mengelap mulut mereka.

Pada periode laporan empat tahun yang diteliti, 62.523 kasus terjadi pada anak-anak di bawah umur enam tahun dan 4.555 kasus anak-anak umur enam  sampai 12 tahun soal hand sanitizer yang digunakan. Secara keseluruhan, rata-rata lebih dari 15 ribu kasus terjadi per tahun, sesuai ditulis Forbes, Senin (6/3/2017).

Pada anak-anak yang lebih tua (usia 6-12 tahun) lebih mungkin melaporkan konsumsi secara disengaja dan berefek merugikan kesehatan. Kondisi tersebut termasuk lebih buruk dibanding anak-anak yang lebih muda. Anak-anak yang lebih tua mungkin sengaja menyalahgunakan hand sanitizer.


Lebih buruk dibanding minuman beralkohol

Lebih buruk dibanding minuman beralkohol

Kandungan alkohol, baik dalam jumlah kecil maupun besar dapat menyebabkan keracunan, kerusakan hati, dan berpotensi kematian. Data NPD hanya mencakup kasus dilaporkan dan tidak mencatat anak-anak yang minum cairan pembersih tangan itu semakin ketagihan sehingga mereka tidak memberitahu orang lain.

Minum cairan pembersih tangan bisa jauh lebih buruk daripada minum minuman beralkohol yang pada umumnya tersedia. Hal ini dikarenakan hand sanitizer tidak dirancang untuk digunakan di mulut.

Selain dari kandungan alkohol yang tinggi, hand sanitizer juga dapat memiliki sejumlah bahan kimia yang berbahaya, seperti phthalates dan paraben.

Untuk menghindari anak-anak dari kesalahan minum hand sanitizer, sebaiknya Anda tidak sembarangan menyimpan hand sanitizer dari pandangan mata anak-anak.

Jikalau Anda menyimpan di tempat yang terlihat anak, setidaknya Anda harus memberitahu anak secara perlahan-lahan.

Di bawah ini video yang memaparkan kasus anak-anak yang menyalahgunakan hand sanitizer.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya