Logam Misterius dari Kota Atlantis yang Hilang Ditemukan?

Batang logam misterius yang terkait dengan peradaban Atlantis ditemukan dari kapal karam kuno di lepas pantai Sisilia pada bulan lalu.

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Mar 2017, 18:40 WIB
Logam yang diyakini orichalcum (Sebastiano Tusa)

Liputan6.com, Sisilia - Batang logam misterius yang diduga terkait dengan peradaban Atlantis ditemukan dari kapal karam kuno di lepas pantai Sisilia.

Pada bulan lalu, arkeolog menemukan logam berwarna kemerahan dari bangkai kapal yang berusai sekitar 2.600 tahun lalu. Selain itu ditemukan juga dua helm Perang Corinthian dan kontainer yang dahulu pernah digunakan sebagai tempat menyimpan benda berharga, yakni minyak wangi.

Gumpalan logam berwarna kemerahan dan berusia lebih dari dua ribu tahun di dasar laut itu telah mengejutkan dunia arkeologi. Beberapa orang pun meyakini bahwa itu adalah orichalcum, logam dari mitos kota Atlantis yang Hilang.

Pada 2015, sebanyak 39 logam yang diduga orichalcum ditemukan. Sementara itu 47 logam lainnya ditemukan pada Februari tahun lalu.

"Kapal berasal dari akhir Abad ke-6 SM. Mungkin ia terjebak dalam badai dan tenggelam ketika hendak memasuki pelabuhan," ujar arkeolog Sisilia, Sebastiano Tusa kepada Seeker.

Para arkeolog meyakini, kapal tersebut mengekspor orichalcum dari Yunani atau Asia Kecil. Mengingat orichalcum adalah barang berharga, banyak yang menyebut bahwa itu bukanlah perjalanan yang mudah.

"Adanya helm dan senjata digunakan untuk melawan serangan bajak laut," kata Tusa.

Kepada La Repubblica, melindungi bangkai kapal menjadi perhatian mereka. Mereka mengkhawatirkan bahwa penjarah akan melancarkan aksinya karena kurangnya pengamanan dari polisi di perairan yang kaya akan peninggalan arkeologis itu.

Logam Orichalcum

Orichalcum merupakan logam berwarna kemerahan yang telah lama dianggap sebagai mitos yang disebutkan hanya sepintas dalam cerita Yunani Kuno oleh orang-orang seperti Hesiod pada Abad ke-8 SM dan Plato pada Abad ke-4 SM.

Salah satu legenda mengatakan, logam tersebut diciptakan oleh raja pertama Thebes, Cadmus, dan bernilai satu tingkat lebih rendah dibanding emas.

"Karena besarnya kerajaan, banyak benda yang dibawa untuk mereka dari negara-negara asing, dan pulau itu sendiri menyediakan sebagian besar apa yang dibutuhkan untuk keperluan hidup," tulis Plato tentang Atlantis seperti dikutip dari news.com.au, Senin (6/3/2017).

Logam yang diyakini orichalcum (Sebastiano Tusa)

"Di tempat pertama, mereka menggali apa pun yang dapat ditemukan di sana, padat, dan kemudian orichalcum digali dari Bumi di banyak bagian pulau yang kala itu lebih berharga dari apa pun kecuali emas," tulis dia.

Ia pun melanjutkan bahwa logam tersebut digunakan dalam interior kuil Poseidon yang terletak di jantung Atlantis.

"Zona bumi dikelilingi oleh dinding batu beragam warna, hitam dan putih dan mereha, kadangmereka bercampur membentuk ornamen; dinding terluar dilapisi dengan kuningan, kedua dengan timah, dan ketiga yang merupakan dinding perlindungan, menyiratkan cahaya merah orichalcum.

Penelitian menunjukkan, logam tersebut terbuat dari 75 hingga 80 persen tembaga, 14 hinga 20 persen seng, serta nikel, timah, dan besi dalam jumlah kecil. Proses pembuatannya logam Atlantis itu diyakini dirahasiakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya