Sempat Putus, Jalur Lintas Riau - Sumbar Dibuka Terbatas

Longsor yang terjadi di jalur lintas Riau - Sumbar hingga kini sudah menelan empat korban jiwa.

oleh M Syukur diperbarui 06 Mar 2017, 16:04 WIB
Longsor yang terjadi di jalur lintas Riau - Sumbar hingga kini sudah menelan empat korban jiwa. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Kampar - Jalur lintas Riau - Sumbar yang sebelumnya putus akibat banjir dan longsor terus diperbaiki. Kondisi saat ini, sepeda motor dan mobil berukuran kecil sudah bisa melalui jalan tanah yang disediakan petugas di lapangan.

Menurut Kapolres Kabupaten Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata, perbaikan jalan itu merupakan hasil koordinasi dan kerja sama Pemerintah Provinsi Riau dan Sumatera Barat, serta kepolisian yang diterjunkan, termasuk personel TNI.

"Ini merupakan bentuk kerja sama antara dua pemerintah daerah dan petugas di lapangan. Pasalnya, jalan itu milik nasional dan penghubung antara Riau dengan Sumbar," kata Edy usai meninjau Waduk PLTA Koto Panjang, Senin (6/3/2017) siang.

Menurut Edy, jalan yang disediakan masih tanah. Pengerasan menggunakan alat berat terus dilakukan supaya sepeda motor dan mobil berbadan kecil bisa lewat.

Kendaraan yang diprioritaskan merupakan pengangkut sembako dari Sumbar dengan tujuan Pekanbaru. Sementara, mobil berbadan besar masih dialihkan melalui Kabupaten Kuantan Singingi.

Untuk kilometer 17 di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Edy menyebut sudah dikirimkan tim khusus dari TNI untuk memperbaiki jalan yang ambles. Di sana juga dibangun jembatan darurat dari kayu untuk kendaraaan.

"Jembatan kayu juga disiapkan untuk kendaraan seperti motor. Mudah-mudahan dalam beberapa hari selesai," kata Edy.

Edy mengatakan terus berkoordinasi dengan Polsek Pangkalan dan Polres setempat untuk memantau kondisi terkini. Menurut dia, jalan lintas dengan pembuatan badan jalan baru belum sepenuhnya pulih.

"Ya sistem buka tutup. Masih batasi kendaraan yang lewat supaya perbaikan tidak terganggu," ucap Edy.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten 50 Kota, Sumbar, Nasriyanto menyebut jalan yang dibangun di jalan lintas itu merupakan badan jalan baru.

"Sudah dilalui kendaraan kecil dengan menerapkan sistem buka tutup," kata dia.

Dia menyebutkan, jalan itu difungsikan jika cuaca mendukung atau tidak turun hujan deras. Pihaknya khawatir bakal terjadi longsor susulan jika hujan kembali turun.

Sebelumnya, longsor dan banjir di kawasan tersebut menimbun delapan mobil yang melintas. Sebanyak enam orang dilaporkan tewas, seorang di antaranya balita. Sementara, dua orang dilaporkan mengalami luka berat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya