Arab Saudi Boleh Buka Lembaga Pelatihan TKI di Indonesia

Pemerintah telah membuka investasi di sektor vokasional training bagi para investor asing.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Mar 2017, 16:00 WIB
Pekerja memotong pola di pabrik Garmen,Tangerang, Banten, Selasa (13/10/2015). Industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai aliran investasi yang mencapai Rp 4 triliun (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai tindak lanjut dari Kunjungan Kenegaraan Raja Arab Saudi Salman‎ bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membuka peluang investasi lembaga pelatihan kepada pada investor asal negara Timur Tengah tersebut.

Sekretaris Jenderal Kemnaker Hery Sudarmanto mengatakan, ‎pemerintah telah membuka investasi di sektor vokasional training bagi para investor asing. Jika sebelumnya dibatasi, kini peluang investasi tersebut terbuka lebar.

‎"Kita buka peluang untuk investasi vokasional training. Investasi di bidang training sekarang boleh investasi untuk asing. Tadinya adalah 49 persen, sekarang 67 persen, jadi silahkan. Tadinya kan nggak boleh‎," ujar dia di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Menurut dia, para investor Arab Saudi ini diharapkan bisa membangun lembaga-lembaga pelatihan bertaraf internasional di Indonesia.‎ Sebab, saat ini tidak sedikit tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara tersebut.

"‎Mereka bisa bangun lembaga pelatihan bertaraf internasional. Misalnya di sana ada Aramco, nanti lembaga training-nya bisa melatih dengan standar-standar Aramco," kata dia.

Dengan semakin banyaknya lembaga pelatihan bertaraf internasional di Indonesia, lanjut Hery, diharapkan para TKI ini bisa diterima di banyak negara bukan hanya sebagai pekerja kelas bawah tetapi sebagai tenaga terampil.

"Kalau produknya sudah standar dengan negara-negara lain dia pergi ke mana saja kan boleh, dengan adanya sertifikasi," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya