Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah sekarang terus bekerja keras meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dia menuturkan, bangsa ini mempunyai modal besar melalui ideologinya, yakni Pancasila.
Ia menilai, Pancasila telah diterapkan rakyat Indonesia dan satu per satu setiap silanya berjalan dengan baik.
Advertisement
"Kita selalu bicara Pancasila. Sebenarnya kalau kita lihat, satu per satu, ini lancar. Kesatu, Ketuhanan yang Maha Esa, semua orang beragama, melakukan kegiatannya. Yang kedua, kemanusiaan, kita kadang-kadang merasa kurang adil. Ada orang tinggal yang tak manusiawi, tapi semuanya masih oke (terus diperbaiki)," kata JK, di Jakarta, Senin (6/3/2017).
"Ketiga, persatuan, kita satu-satunya negara yang paling kurang konflik. Lihat India, Pakistan. Semua orang memuji. Keempat soal kerakyataan, saya kira paling demokrasi. Yang paling susah keadilan sosial, nah apa yang harus kita lakukan?" lanjut Jusuf Kalla.
Guna membangun keadilan dan memajukan bangsa ini, JK menambahkan, perlu melakukan efisiensi kerja.
Salah satu efisiensi kerja yang perlu dilakukan, menurutnya, adalah tak perlu banyak melakukan kajian dan harus ada langkah pasti.
"Tak perlu kajian lagi. Kalau dengan satu seminar, konferensi, bangsa bisa maju, kita negara yang bisa cepat maju. Negara yang paling banyak undang-undang, pergub, keppres, kita yang paling banyak di dunia ini," ungkap JK.
Dia mencontohkan, Amerika Serikat, yang sangat ringkas jika membuat keputusan presiden. Di negara adidaya tersebut, maksimal hanya satu halaman.
"Kita 23 halaman. Dijelaskan apa itu menteri, apa itu provinsi. Padahal kita sudah tahu. Kemudian, menimbang, mengingat. Lebih banyak menimbang, padahal isinya cuma mengangkat. Ini semua harus kita perbaiki. Biar lebih ringkas kerjanya," pungkas Jusuf Kalla.