Liputan6.com, Jakarta - Sejak diluncurkan pada 2016 lalu, BMW Group Indonesia selalu mengunggulkan sensasi berkendara go-kart dalam model MINI Cabrio, mobil yang atapnya bisa membuka dan menutup hanya dalam waktu 18 detik saja.
Maksudnya sensasi berkendara seperti naik go-kart adalah pengemudi tetap bisa merasakan kontur aspal pada genggaman tangannya saat memegang setir. Mirip seperti go-kart juga, bantingan saat berbelok masih tetap terasa.
Baca Juga
Advertisement
Ini menarik sebab, pada MINI Cabrio sebetulnya tidak ada pilar B dan C. Standarnya, ketiadaan dua pilar ini membuat ban belakang menjadi kurang sinkron dengan ban depan. Sensasi berbelok juga harusnya kurang terasa tanpa adanya pilar itu.
Lantas, kenapa pada MINI Cabrio sensasi itu tetap ada, dan bantingan saat berbelok tetap baik?
Ismail Ashlan, Corporate Communications Specialist BMW Group Indonesia, menjelaskan lebih jauh soal ini. Menurutnya rahasia dari performa ini adalah rangka yang dibuat sedemikian rupa.
Sebagaimana terlihat pada gambar, rangka berwarna biru adalah rangka tambahan yang disematkan pada bagian depan bawah, serta dua rangka lain yang membentuk huruf 'V'.
"Kuncinya ada di sasis. Inovasi sasis ini memberikan rigiditas yang dibutuhkan untuk mencapai perasaan berkendara go-kart dengan maksimal," ujar Ismail, dalam acara BMW Technology Workshop di BMW Center, di BSD City, Tangerang Selatan, Senin (6/3/2017).
Dengan tambahan rangka itu, ujarnya, apa yang dialami oleh sasis bagian depan, termasuk respon saat berbelok, akan juga tersalur atau dirasakan langsung oleh sasis tengah dan belakang. Inilah yang dimaksud dengan rigiditas sasis.
Ismail mengatakan bahwa rangka tersebut dinamakan advanced struts concept. Dan sensasi berkendara layaknya go-kart dinamakan fitur driving dynamics.