Pakar: Atlet Wajib Paham Penanganan Cedera

Atlet kerap tidak paham penanganan cedera sehingga sulit disembuhkan.

oleh Defri Saefullah diperbarui 06 Mar 2017, 22:00 WIB
dr Bobby Nelwan saat memberikan workshop soal arthroscopy (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Seorang atlet pasti beresiko saat menjalankan kegiatan olahraga yang mereka lakukan. Tak hanya atlet, masyarakat awam pun tentu tak lepas dari cedera saat melakukan kegiatan olahraga.

Menurut ahli tulang dari Royal Sports Medicine Centre (RSMC), Sunter Jakarta Utara, penanganan cedera terhadap atlet belum mendapatkan perhatian serius. Padahal, jika dipahami, maka penanganan cedera tidaklah sulit.

"Pengetahuan tentang penanganan cedera olahraga masyarakat kita masih kurang dan tidak tepat.  Oleh sebab itu, kami senantiasa memberi penyadaran kepada atlet dan masyarakat umum kalau dengan tindakan medis yang benar, maka kondisi fisik penderita usai mengalami cedera bisa pulih seperti semula," kata Nelwan seperti rilis diterima media.

"Kami  sangat mendukung dan meningkatkan performa atlet serta pelaku olahraga agar bisa kembali ke aktivitasnya dan meningkatkan gaya hidup sehat," ucapnya, menambahkan.

Dia menambahkan, cedera yang paling sering terjadi adalah ligamen sendi lutut (Anterior Cruciate Ligament/ACL) dan menjadi masalah baik bagi tim maupun atlet itu sendiri.  

Pada 25 Februari lalu, RSMC sempat gelar workshop bertajuk “The 6th Live Surgery of Arthroscopy ACL & PCL Reconstruction Workshop”. Ini digelar untuk mengembangkan standar kompetensi dalam dunia kedokteran khususnya dalam bidang sports medicine dan arthroscopy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya