Anies - Sandiaga dalam Babak Baru Pilkada DKI 2017

Anies - Sandi menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi Ahok - Djarot di putaran kedua Pilkada DKI 2017.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 07 Mar 2017, 11:14 WIB
Anies - Sandi siap hadapi Ahok - Djarot di putaran kedua Pilkada DKI 2017

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada DKI 2017 mulai memasuki babak baru. Komisi Pemilihan Umum DKI telah menetapkan mulainya putaran kedua pilkada di Ibu Kota.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) serta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi) pun telah ditetapkan sebagai dua paslon cagub dan cawagub yang akan mengikuti putaran kedua ini.

Persaingan antarpaslon pun semakin ketat. Masing-masing paslon mulai melancarkan strategi demi sukses memenangkan putaran kedua Pilkada DKI. Tak terkecuali yang dilakukan paslon cagub dan cawagub Anies-Sandi.

Anies mengungkapkan strateginya di putaran kedua pilkada ini tidak banyak berubah. Dia tetap fokus pada tema serta program unggulan Anies-Sandi, yakni menciptakan lapangan kerja, pendidikan, dan pengendalian harga pokok.

"Secara umum sama, kita akan tetap fokus pada program dan kita akan fokus pada tema-tema yang akan menjadi keunggulan kita karena terbukti dalam studi hampir semua warga yang telah mendengar rencana kita lebih dari 60 persen setuju mendukung. Artinya yang kita lakukan selanjutnya menjangkau lebih luas," terang Anies saat ditemui di Masjid Al Bakrie, Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat 17 Februari 2017.

Namun, Anies mengaku akan bekerja keras lagi untuk mengambil hati masyarakat di wilayah yang tidak memilihnya pada putaran pertama.

"Di putaran kedua ini kita perlu mengonsolidasikan daerah-daerah yang kemarin tidak memilih pasangan nomor tiga. Di situ kita coba evaluasi mengapa tidak memilih nomor tiga," ujar Anies di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu 5 Maret 2017.

Dia juga menegaskan akan mengantisipasi pelanggaran di putaran kedua Pilkada DKI 2017.

"Kita akan fokus untuk mengamankan, bukan hanya memenangkan. Kemarin kita memenangkan, polos-polos aja. Ketika lihat di lapangan kok jadi begini. Besok kita mau mengamankan enggak cuma memenangkan. Mengamankan jangan sampai terjadi lagi (pelanggaran)," kata Anies.

Senada dengan Anies, pasangan calon wakil gubernurnya, Sandi pun mengaku akan memaksimalkan kinerja tim pemenangan mereka di putaran kedua Pilkada DKI.

Sandi mengungkapkan ada dua wilayah di Jakarta yang mereka soroti yaitu Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Di dua kota adminsitrasi tersebut pasangan Anies-Sandi kalah perolehan suara dengan Ahok-Djarot. Oleh karena itu, pihaknya akan bekerja lebih keras lagi demi mendapatkan perolehan suara yang lebih besar.

"Di Jakarta Barat dan Jakarta Utara kami harus kerja lebih keras lagi untuk meyakinkan pemilih di sana terutama nanti pemilih pasangan calon nomor satu dan nomor dua," ujar Sandi usai menghadiri rapat pleno KPU DKI Jakarta di Hotel Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 26 Februari 2017.

Oleh karena itu, pascaputaran pertama pilkada, mereka pun melakukan evaluasi.

"Kami harus konsolidasi untuk melihat hasilnya. Ada beberapa wilayah yang kami harus kerja lebih keras lagi. Ada beberapa kecamatan yang kami harus teruskan prioritaskan. Ada beberapa juga kinerja dari beberapa tim yang kita tingkatkan," tandas Sandiaga.

Keduanya pun semakin gencar menampung aspirasi warga di kedua wilayah tersebut jelang putaran kedua Pilkada DKI 2017.


Gandeng Agus - Sylvi?

Tak hanya itu, Anies-Sandi juga mengaku telah berkomunikasi dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi). Bahkan komunikasi langsung dilakukan pascahasil quick count yang ditampilkan sejumlah lembaga survei pada 15 Februari 2017 menunjukkan suara Agus-Sylvi paling buncit.

"Komunikasi sudah terbangun dengan Agus-Sylvi, tetapi kalau komunikasi di tingkat partai, biar nanti para pimpinan partai," ujar Anies.

Hasil rekapitulasi suara KPUD Jakarta, pasangan Agus-Sylvi harus undur diri di putaran pertama dengan mendapat suara 17,07 persen atau 936.609 suara.

Sebanyak 17,07 persen suara milik Agus-Sylvi ini jadi rebutan pasangan calon yang masuk dalam putaran kedua, tak terkecuali Anies-Sandi.

Sebagian pendukung Agus-Sylvi pun mulai mengalihkan dukungan mereka ke Anies-Sandi. Anies bersyukur mendapat dukungan dari relawan Agus-Sylvi meski pihak partai khususnya DPP (Dewan Pimpinan Pusat) belum secara resmi memberikan dukungan.

"Kami pantau sejauh ini relawan sangat aktif, dan tinggal menunggu waktu saja untuk partai," ucap dia.

Apa pun itu, Anies menganggap dukungan yang diberikan merupakan bentuk kesamaan tujuan, yakni sama-sama menginginkan gubernur baru di Jakarta karena kedua paslon ingin ada perubahan di dalam menyejahterakan rakyat.

"Spirit yang dibawa Agus-Sylvi dan Anies-Sandi sama, yakni menghadirkan kebaruan kepemimpinan di Jakarta," tandas Anies.

Anies-Sandi juga mulai banyak melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh penting jelang putaran kedua Pilkada DKI 2017, di antaranya dengan mantan Panglima Jenderal (Purn) Moeldoko dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

Khusus pertemuan dengan Sutiyoso, Anies-Sandi melakukannya Senin 6 Maret 2017 di kediaman mantan Kepala BIN itu di kawasan Kalimanggis, Bekasi, Jawa Barat.

Anies bersyukur bisa bertemu dengan Sutiyoso karena banyak hal yang bisa dipelajari dari pembicaraan di antara mereka.

"Kita merasa bersyukur beliau gubernur 10 tahun. Banyak yang bisa dipelajari. Ini sekadar pembuka saja karena kita merasa nanti dalam perjalanan nanti pasti akan lebih sering ngobrol," tutur Anies di lokasi.

Menurut dia, Sutiyoso mengatakan seluruh hal di Jakarta adalah kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Semua berkelanjutan, apapun itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya