Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama kepala negara berkeliling stan yang ada di IORA 2017. Jokowi tak ragu mengajak para kepala negara untuk mampir sejenak di beberapa stand. Dia berbincang sejenak dengan penjaga stand.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berhenti di stan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Stan ini menampilkan berbagai produk dalam negeri yang terbuat dari rotan.
Advertisement
Setibanya di stan, Jokowi langsung memilih kursi goyang hitam rotan yang berada di tengah stan. Dia tidak ragu mengajak beberapa kepala negara untuk ikut mencoba duduk di kursi dengan desain berbeda di stan itu.
Tampak Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Bangladesh Seikh Hasina, dan Presiden Afrika Selatan Jacob Gedeleyihlekisa Zuma ikut duduk di beberapa kursi.
"Ini 100 persen buatan Indonesia," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Jokowi kemudian mengajak kepala negara melihat-lihat stan lainnya. Mereka berhenti di stand Kara. Produk olahan kelapa ini cukup menyita perhatian Jokowi.
Setelah berbincang, Jokowi sempat mencoba pruduk minuman Kara yang berbuat dari air kelapa. Jokowi bahkan meminum hingga dua kali. PM Turnbull juga tampak melakukan hal serupa dengan Jokowi.
Ketua HIMKI Satori mengatakan, kursi yang dicoba Jokowi merupakan produk baru yang belum diproduksi massal. Kursi yang diberi nama Elena ini merupakan produk asli asal Cirebon.
"Tadi Pak Jokowi sampaikan, 'bagus ini. Enak sekali nyaman'. Dia juga sampaikan itu pada kepala negara lainnya," kata Satori.
Meski belum diproduksi massal, Kursi Elena ini dibandrol dengan harga Rp 2,2 juta.
Tak lama kemudian, seorang utusan dari Perdana Menteri Bangladesh datang ke stand HIMKI. Dia ingin membeli kursi yang diduduki Jokowi untuk langsung dibawa ke Bangladesh. Permintaan ini datang langsung PM Bangladesh Seikh Hasina.
Satori mengatakan, pihak Bangladesh ingin membeli 2 kursi rotan Elena sekaligus. Selepas acara akan langsung dibawa ke hotel untuk dimasukkan ke pesawat kenegaraan PM Bangladesh.
"Tapi saya punya cuma satu. Ini belum diproduksi. Satu lagi menyusul dikirim dari Indonesia," ujar Satori.