Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 1,37 miliar data alamat email bocor lantaran sistem backup sebuah operator email spam rusak. Selain alamat email, informasi personal lainnya juga turut muncul ke publik seperti nama asli, alamat IP, alamat rumah serta hal-hal lainnya.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari The Guardian, Rabu (8/3/2017) informasi ini pertama kalinya dirilis oleh para peneliti keamanan di MacKeeper.
Menurut para peneliti keamanan, informasi ini bocor dari sebuah operator email spam yang disebut River City Media (RCM). RCM merupakan sebuah perusahaan pemasaran email yang mengirimkan satu miliar pesan per hari untuk menyaring jutaan spam di seluruh dunia.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu peneliti keamanan MacKeeper Chris Vickery mengatakan, situasi yang ada saat ini menghadirkan ancaman nyata untuk privasi dan keamanan online.
"Kebocoran data ini melibatkan setidaknya 1,37 miliar akun email dan data-data seperti nama asli, alamat IP pengguna, serta alamat tempat tinggal. Bisa jadi alamat email Anda atau orang yang Anda kenal ada di dalam daftar tersebut," ujar Vickery.
Hingga saat ini, Vickery dan kawan-kawan belum sepenuhnya berhasil memverifikasi kebocoran data ini. Meski begitu, ia menemukan alamat yang akurat dalam database tersebut.
Adapun sumber data yang bocor diperkirakan database yang di-backup pada Januari 2017 lalu. Secara tak sengaja, database itu dipublikasikan ke internet tanpa perlindungan password sehingga lebih mudah bocor.
"Kemungkinan, individu tidak melakukan pendaftaran. Hal yang mungkin terjadi adalah dilakukannya kombinasi teknik yang disebut co-registration. Sehingga, saat kamu klik 'Submit' atau 'Saya setuju' di teks yang ada di sebuah situs web, tanda sadar Anda telah berbagi dengan afiliasi situs," kata Vickery.
Organisasi anti-spam Spamhaus pun bekerja sama dengan MacKeeper dan Vickery dan menggunakan informasi yang dibocorkan untuk menambahkan River City Media ke dalam database mereka serta mem-blacklist keseluruhan infrastruktur perusahaan itu.
(Tin/Cas)