Liputan6.com, Jakarta - Tersingkirnya Agus Yudhoyono-Sylviana Murni di putaran pertama Pilkada DKI 2017 membuat banyak pihak menduga nantinya suara tersebut akan beralih ke pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pun melakukan survei terkait hal tersebut. Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarabi mengatakan, setidaknya ada lima penyebab suara pemilih Agus-Sylvi cenderung beralih ke paslon Anies-Sandi dibandingkan masuk ke kantung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Soal dugaan penistaan agama menjadi yang teratas dari sejumlah alasan yang ada.
Advertisement
"Mayoritas pemilih Agus-Sylvi menilai Ahok melakukan penistaan agama sebesar 93,20 persen. Hanya 1,70 persen saja yang menyatakan Ahok tidak menistakan agama. Yang tidak menjawab 5,10 persen," tutur Adjie di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).
Kedua, pemilih Agus-Sylvi lebih banyak menginginkan sosok baru sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan persentase 91,80 persen. Hanya 6,60 persen pemilih yang tetap menginginkan petahana kembali menjabat dan 1,60 persen memilih tidak menjawab.
"Kemudian ketiga, pemilih Agus-Sylvi tidak rela dipimpin oleh seorang tersangka sebesar 86,40 persen. Mereka yang tidak mempersoalkan itu hanya 5,10 persen dan tidak menjawab 8,50 persen," jelas dia.
Faktor keempat adalah demografi pemilih Agus-Sylvi sama dengan Anies-Sandi yakni merupakan masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah. Sementara Ahok-Djarot kuat suaranya di kalangan masyarakat berpenghasilan menengah atas.
"Penghasilan di bawah Rp 1 juta pemilih Agus-Sylvi mengalihkan suara ke Anies-Sandi 39,10 persen dan ke Ahok-Djarot 26,10 persen. Di bawah Rp 2 juta ke Anies-Sandi 46,70 persen dan Ahok-Djarot 21,10 persen. Di bawah Rp 3,5 juta, Anies-Sandi 50,60 persen dan Ahok-Djarot 24,40 persen. Sementara di atas Rp 3,5 juta untuk Anies-Sandi 28,50 persen dan Ahok-Djarot 43,80 persen," beber Adjie.
"Alasan kelima, mereka (pemilih Agus-Sylvi) sulit berdamai dengan karakter Ahok. Soal penistaan agama, penggusuran, dan ucapan," lanjut dia.
Sementara itu, melalui survei yang dilakukan bersamaan dengan penemuan sejumlah alasan itu, LSI Denny JA mendapati sebanyak 63,3 persen suara pemilih Agus-Sylvi lari ke paslon Anies Baswedan-Sandi. Sementara sebanyak 12,3 persen suara beralih ke Ahok-Djarot.
"Namun catatannya, ada 24,4 persen pemilih yang belum menentukan pilihan," kata Adjie.
Survei LSI Denny JA kali ini dilakukan pada kurun waktu 27 Februari-3 Maret 2017. Penelitian itu melibatkan 440 responden dengan pertemuan tatap muka dan dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error dari survei tersebut sebesar 4,8 persen.