Kisah Pengusaha Ikan Cupang yang Sukses dari Pinjaman Online

Sebuah platform pinjam meminjam online Amartha memberikan kemudahan pelaku usaha kecil untuk menjalankan usahanya.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2017, 16:30 WIB
Ilustrasi modal

Liputan6.com, Jakarta Sebuah platform pinjam meminjam online (peer to peer lending) Amartha memberikan kemudahan pelaku usaha kecil untuk menjalankan usahanya. Lantaran, pelaku usaha yang tidak terjangkau bank (unbanked) bisa mendapat dana untuk menjalankan usahanya.

Seperti halnya Apsiah (30) warga Desa Babakan, Ciseeng, Jawa Barat. Mulanya, ia bekerja untuk perusahaan pakaian. Namun, karena tak punya banyak waktu untuk keluarga, dia memutuskan untuk menjalankan wirausaha.

Tak punya modal, Apsiah mengandalkan arisan untuk modal usaha. Tapi uang arisan pun lama keluar, ia pun mencari jalan keluar lain. Singkat cerita ia bergabung dengan Amartha.

"Karena kalau ikut arisan lama nunggunya mau pinjam ke tetangga juga tidak mungkin, kebetulan Ibu RT kasih info ke warga terus pada gabung," kata dia di Pasar Santa Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Ikan cupang jadi pilihan usaha Apsiah. Mulanya, dia meminjam dana sebesar Rp 500 ribu untuk modal usaha. Modal itu digunakan untuk mengembangkan ikan untuk dijual kembali. Usahanya pun berkembang, kini Apsiah kembali menarik pinjaman sampai Rp 6,5 juta.

Dari bukan apa-apa, kini dia menjual sampai 4 ribu ikan cupang. "Pengennya 7 ribu ekor, sekarang 4 ribu ekor, "kata dia.

Kini, usaha yang dikembangkan di Pasar Jatinegara telah berbuah manis. Dia bisa mendapatkan penghasilan kasar sampai Rp 10 juta per bulan.

Dari penghasilan itu, dia bisa membeli motor sampai rumah. Dia juga bisa menabung.

"Baru-baru belum punya rumah, terus usaha berjalan bisa nabung bisa (beli) tanah, bisa bikin rumah, bisa kredit motor yang satu lunas, yang satu 3 bulan lagi. Karena bawa ikannya banyak, bisa kredit mobil juga," ungkap dia.

(Dian Ayu)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya