Pria Sunat Inginkan Kulupnya Kembali

James (26) tak menyangka sunat yang dilakukan semasa remaja telah membuatnya kehilangan sensasi saat bercinta.

oleh Melly Febrida diperbarui 08 Mar 2017, 01:00 WIB
Dr George Lee, Konsultan Urologis menjelaskan memang ada proses mengembalikan sunat.

Liputan6.com, Jakarta James (26) tak menyangka sunat yang dilakukan semasa remaja telah membuatnya kehilangan sensasi saat bercinta. Ia pun mendengar ada metode yang bisa mengembalikan kulup.

Ia dan adiknya disunat ketika remaja karena ayahnya memaksanya dengan alasan kebersihan. Ia akhirnya mengikuti karena tradisi keluarga. Tapi, setelah sunat James merasa kulitnya menjadi ketat sehingga kesakitan saat ereksi.

"Saya beberapa kali berusaha berhubungan seksual dan kesulitan," kata James dalam Ask Dr G di situs TheStar.

"Saya mendengar ada operasi yang dapat membalikkan sunat," ujarnya.

Dr George Lee, Konsultan Urologis menjelaskan memang ada proses mengembalikan sunat. Ini dalam dunia kedokteran disebut foreskin restoration(restorasi kulup). Prosesnya dengan melepaskan kulit sisa di penis dengan maksud meniru kehadiran dan fungsi kulup.

" Praktik restorasi kulup telah tercatat sejak Yunani Kuno dan Romawi."

Praktik ini juga membuat pria berkulup pendek yang tidak menutupi glans penis bisa mempertimbangkan operasi atau memakai kynodesme (tali kulit) untuk menutupi kepala penis yang telanjang.

"Selama masa pemerintahan Kaisar Tiberius, sarana bedah memperpanjang kulup secara luas dipraktikkan. Dalam tahun-tahun terakhir, selama Perang Dunia II, beberapa orang Yahudi Eropa berusaha merestorasi kulup untuk menghindari penganiayaan Nazi," kata dr G.

Jadi apakah praktik restorasi kulup ngetren pada abad ke-21?

Meskipun sunat menjadi salah satu operasi yang paling umum dilakukan pada pria, beberapa pria yang telah menjalani operasi atau cedera kulup berkelanjutan mungkin tidak begitu puas dengan hasilnya. Pria tersebut ingin tampilan preputium lebih alami, terutama meliputi glans untuk tujuan estetika.

Sementara beberapa pria lainnya mungkin mengalami penurunan sensasi penis dan ingin operasi pembalikan untuk mengembalikan sensasi glanular dan meningkatkan rangsangan seksual.

"Tapi secara keseluruhan, tujuan utama laki-laki memilih melakukan restorasi kulup adalah karena merasa ada 'kekurangan' dari tampilan tubuh setelah sunat, dan memiliki keinginan untuk mengembalikan kembali rasa yang utuh," kata pria yang sering disapa Blue.

Restorasi kulup bisa dilakukan dengan metode peregangan non-bedah. Di sisi lain, intervensi bedah juga dapat menjadi pilihan bagi pria yang gagal dalam intervensi di baris pertama.

Restorasi kulup non-bedah umumnya dilakukan dengan metode ekspansi jaringan. Caranya dengan menarik kulit ke depan pada poros depan untuk menutupi glans. Ketegangan bisa berkembang secara manual atau melalui perangkat yang mencengkeram kulit.

Bobot, tali elastis atau mekanisme inflasi biasanya menghasilkan berbagai ketegangan; dan tentu saja menarik berlebihan berkaitan dengan nyeri, rasa tidak nyaman, dan bahkan cedera.

Intervensi bedah untuk restorasi kulup juga dikenal sebagai kulup rekonstruksi dengan pencangkokan kulit ke bagian yang kekurangan dari batang penis. Cangkok kulit biasanya dipanen dari skrotum, karena kulitnya lebih elastis yang mengandung otot polos.

Tentu saja, hasilnya mungkin tidak dapat diterima bagi sebagian pria, karena kulit baru akan mengubah sensasi dan bahkan mungkin berbulu.

Menurut Dr G, hasil dari operasi mungkin tidak sesuai harapan dan bahkan memperburuk penampilan estetika dan sensasional.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya