Usia Terus Bertambah, Tinggi Badan Perlahan Menyusut 5 Cm

Jangan kaget apabila saat memasuki usia tua Anda merasa pendek. Sebab, tinggi badan perlahan menyusut lima cm seiring bertambahnya usia.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Mar 2017, 11:00 WIB
Jangan kaget apabila saat memasuki usia tua Anda merasa pendek. Sebab, tinggi badan perlahan menyusut lima cm seiring bertambahnya usia.

Liputan6.com, Jakarta Bertambah tua merupakan hal alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Selain terjadi perubahan signifikan terhadap fisik, organ-organ dalam tubuh mengalami penurunan fungsi, salah satunya terasa pada bagian tulang dan sendi. Sehingga terasa sulit untuk dapat bergerak dengan aktif dan bebas.

"Penurunan fungsi organ tubuh tanpa disadari terjadi ketika di atas 30 tahun," kata dr Muki Partono, SpOT dari Rumah Sakit Pondok Indah dalam diskusi bersama media di Jakarta, Selasa (7/3/2017) siang.

Dokter Muki bahkan menjelaskan bahwa penurunan fungsi pada tulang, seiring dengan bertambahnya umur, juga dapat menyebabkan berkurangnya tinggi badan sebanyak lima sampai enam cm.

Terjadinya penurunan tinggi badan saat lansia bisa disebabkan karena gangguan dalam tulang belakang terutama bagian bantalan. Tulang belakang merupakan tulang yang penting karena menopang beban tubuh. Dalam bagian tulang belakang terdapat bantalan tulang yang berfungsi untuk meredam tulang dari segala aktivitas yang dilakukan.

Namun, faktor usia dapat menurunkan fungsi bantalan tulang sehingga makin menipis karena jumlah cairan yang berkurang. Selain menipis, bantalan juga semakin pendek dan dapat mempengaruhi tinggi tulang.

Biasanya semakin tipis dan kerasnya bantalan, dapat menyebabkan bantalan menjadi menonjol dan menekan akar saraf yang menimbulkan rasa nyeri. Kondisi ini dinamakan dengan saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP).

"Orangtua biasanya berjalan membungkuk karena tidak lagi kuat menahan beban pada tulang belakang yang dapat memberikan rasa nyeri," kata Muki.

Biasanya, munculnya penyakit HNP dapat menghantui orang-orang di usia 30 sampai 50. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan banyak minum cairan.

Menurut dr Muki, bantalan tulang yang terdiri dari air dapat juga mengalami dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan berkurangnya fungsi mekananik dalam bantalan.

"Minum air secara cukup tidak semata-mata hanya untuk kesehatan tetapi buat bantalan (tulang) juga bagus," ujar dr Muki.

Asupan protein dari putih telur juga baik untuk menjaga kesehatan dalam bantalan tulang dan sendi.

(Reporter: Aida Tifany)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya