Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan ingin melakukan pendekatan sosiologi untuk mengatasi masalah tawuran di Ibu Kota. Dengan cara itu, dia berharap tak ada tawuran lagi yang dilakukan para siswa.
Menurut dia, pemberian sanksi seharusnya tidak hanya di bebankan kepada pelajar tetapi juga pada para pendidik di sekolah.
Advertisement
"Kalau diberhentikan dari sekolah saya dukung 1.000 persen, kalau perlu gurunya juga diberi sanksi untuk mendidik anak-anak," ucap Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
Kemarin, tawuran pelajar terjadi di Jalan Tambak, Manggarai, Jakarta Selatan. Untuk itu, Sumarsono ingin menata ulang kawasan tersebut.
"Untuk jangka pendek bagaimana cara kita dapat membangun kesadaran pelajar, karena kita semua bersaudara. Enggak ada untungnya tawuran, memakan korban, tidak ada manfaatnya," ujar dia.
Sumarsono juga menyoroti warga yang kerap tawuran dan tidak memiliki pekerjaan. Untuk mengatasi hal itu, seharusnya dibangun tempat kumpul kreatif bagi anak muda.
"Ini penting untuk generasi muda. Ini juga sekaligus menciptakan lapangan kerja untuk mereka. Sehingga energi yang semula untuk tawuran bisa digeser untuk lebih kreatif," tegas Soni.