Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (Pansus) terkait adanya perubahan rute Mass Rapid Transit (MRT) fase dua dari Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi rute Bundaran HI hingga Ancol Timur.
Menurut Wakil DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik terdapat kejanggalan terkait perubahan tersebut. Dia beralasan saat memutuskan rute Bundaran HI hingga Kampung Bandan pasti sudah melakukan kajian sebelumnya.
Advertisement
"Apalagi dengan alasan di Kampung Bandan tidak terdapat lahan. Ini menurut saya alasan yang tidak rasional," kata Taufik di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
Selain itu, kata dia perubahan rute ini menambah biaya sebesar Rp 11 triliun dan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Jadi nanti kita akan lakukan kajian itu. Karena ini proyek triliunan harusnya kajiannya mateng. Titik di sini di ubah di sini, jadi kajiannya tidak mateng, kita akan lakukan pemanggilan dengan pihak yang bersangkutan," papar dia.
Selanjutnya, Taufik menyatakan penumpang transportasi di Jakarta lebih banyak dari bagian selatan ke Bundaran HI dibandingkan Bundaran HI ke Kampung Bandan.
"Apalagi ditambah lagi ke Ancol Timur, yang akan datang ke Ancol Timur itu siapa. Itu sudah terlalu besar biayanya, di sana juga udah macam-macam seperti kereta, Transjakarta, dan nantinya juga akan ada LRT," pungkas Taufik.