Liputan6.com, Pyongyang - Sebuah video yang baru-baru ini beredar menunjukkan seorang pria mengaku dirinya adalah Kim Han-sol, putra dari Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) yang tewas di Malaysia.
Rekaman berjudul KHS itu diunggah di laman situs berbagi video milik Cheollima Civil Defense pada Selasa, 7 Maret. Seperti dikutip dari Channel News Asia, kelompok itu mengklaim telah melindungi keluarga Kim Jong-nam.
Advertisement
"Nama saya Kim Han-sol, dari Korut, bagian dari keluarga Kim. Ayah saya dibunuh beberapa hari lalu...," ujar pemuda tersebut sebelum menunjukkan paspornya.
"Sekarang saya bersama ibu dan saudara perempuan saya. Kami sangat berterima kasih kepada...," kata dia sebelum suaranya menghilang.
Pria itu menutup kemunculannya di video berdurasi kurang dari 40 detik tersebut dengan mengatakan, "Kami berharap ini akan membaik."
Berdasarkan hasil penelusuran Channel News Asia yang mengonfirmasi identitas pria itu ke Do Hee-youn, aktivis Koalisi Warga untuk HAM Korban Penculikan dan Pengungsi Korut, sosok tersebut benar Kim Han-sol.
Sementara itu, dalam laman akunnya, Cheollima Civil Defense menuliskan mereka merespons permintaan darurat dari pihak keluarga Kim Jong-nam dari upaya ekstradisi dan proteksi. Tiga anggota keluarga ditemukan dengan cepat dan direlokasi ke tempat yang aman.
"Sebelumnya, kami telah mendesak kebutuhan mendesak akan perlindungan. Ini adalah pernyataan pertama dan terakhir terkait isu ini dan keberadaan keluarga ini tidak lagi akan dibahas," demikian pernyataan yang tertera di laman akun Cheollima Civil Defense.
Kelompok ini juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah negara yang mereka klaim telah membantu memberikan perlindungan bagi keluarga Kim Jong-nam.
"Secara terbuka kami ucapkan terima kasih kepada Belanda, China, Amerika Serikat, dan empat pemerintahan lainnya atas bantuan kemanusiaan darurat kepada kami dalam melindungi keluarga ini," terang pernyataan tersebut.
Ketika Channel News Asia mengonfirmasi hal ini ke Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar, ia mengatakan belum mengetahui kelompok tersebut. Lebih lanjut Khalid menambahkan bahwa mereka memiliki "cara sendiri dalam menghubungi pihak keluarga".
kematian Kim Jong-nam, putra sulung Kim Jong-il, telah memecah seteru dua negara, Malaysia dan Korut.
Korut tidak merestui dan mengakui hasil autopsi yang dilakukan terhadap jasad Kim Jong-nam. Bagi Pyongyang, pria yang tewas itu adalah Kim Chol. Ini sesuai dengan identitas di paspor yang bersangkutan.
Teranyar, kedua negara saling menyandera warga negara satu sama lain. Diawali dengan pengusiran Dubes Korut untuk Malaysia, Kang Chol.
Pyongyang menanggapi langkah frontal Kuala Lumpur tersebut dengan "menahan" sejumlah warga negara Malaysia. Mereka dilarang keluar dari Korut untuk sementara hingga batas yang tidak disebutkan.
Kebijakan serupa diambil Malaysia. PM Najib Razak menegaskan seluruh warga Korut dilarang meninggalkan Negeri Jiran.
"Langkah tersebut dilakukan sampai kita yakin dengan keselamatan dan keamanan seluruh warga Malaysia di Korut," kata dia.
Simak video berikut yang menunjukkan pengakuan seorang pria bahwa dirinya merupakan putra dari Kim Jong-nam.