Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan memastikan jumlah rute perintis untuk transportasi penerbangan pada 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan 2016.
Direktur Angkutan Udara Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maryati Karma menjelaskan tahun ini hanya ada 195 rute perintis, sedangkan tahun lalu mencapai 209 rute.
Advertisement
"Penurunan jumlah rute perintis tersebut dikarenakan sejumlah bandara sudah diterbangi pesawat komersil, makanya dihapus dari subsidi pemerintah," kata Maryati di kantornya, Rabu (8/3/2017).
Maryati menyatakan rute-rute perintis sebanyak 195 itu akan dilelang ke beberapa maskapai. Saat ini ada maskapai yang siap menggarap rute perintis itu, seperti Trigana Air, Air Fast Indonesia, Susi Air, dan maskapai lainnya.
Meski jumlah rute perintis mengalami penurunan, namun anggaran subsidi untuk rute tersebut justru mengalami kenaikan. Tercatat, anggaran subsidi rute perintis 2017 sebanyak Rp 523 miliar, sedangkan 2016 hanya Rp 400 miliar.
Kenaikan anggaran ini dijelaskan Maryati lebih dikarenakan pada tahun ini ada tambahan alokasi untuk mensukseskan program tol udara. Untuk tol udara, kemenhub menganggarkan Rp 21 miliar.
"Tol udara itu kita subsidi angkutannya, untuk 9 lokasi. Dari Timika ke empat lokasi, Dekat ke sejumlah lokasi, dan Wamena ke beberapa lokasi juga," terang Maryati.
Hanya saja, saat ini tol udara ini belum bisa direalisasikan mengingat Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur hal itu belum selesai dikoreksi.
"Mudah-mudahan semester ini sudah selesai Perpresnya," tutup dia. (Yas)