Liputan6.com, California - Penjualan perangkat wearable Fitbit dilaporkan terus melempem. Bahkan, perangkat terbarunya, Alta HR, tidak dapat membantu meningkatkan penjualan.
Tak hanya penjualan, sejumlah hal buruk lain juga dialami perusahaan. Saham Fitbit menurun seiring dengan lemahnya penjualan perangkat. Dan belum lama ini, perusahaan yang bermarkas di San Francisco, Amerika Serikat itu juga melakukan pemangkasan 100 karyawan.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, lembaga riset Statista mengungkapkan bahwa Fitbit masih mendominasi pasar wearable. Berdasarkan dari laporannya yang dimuat via Business Insider, Minggu (12/3/2017), Fitbit adalah perusahaan yang menjual perangkat wearable paling banyak ketimbang kompetitornya.
Fitbit mengantongi 22,5 juta unit penjualan di seluruh dunia pada 2016. Xiaomi hanya bisa mencapai 15,7 juta unit, Apple 10,7 juta unit, Garmin 6,1 juta unit, dan Samsung yang paling sedikit, yakni hanya 4,4 juta unit.
Secara keseluruhan, pengapalan perangkat wearable global di 2016 mencapai angka 102,4 juta unit. Naik berkali-kali lipat dibanding 2014.
Para analis berpendapat, walau Fitbit memimpin persaingan, mereka harus tetap waspada. Pasalnya, kompetitor seperti Xiaomi dan Apple bisa saja hadir dengan perangkat wearable inovatif yang fiturnya bisa menyaingi Fitbit.
Terlepas dari lemahnya penjualan, Fitbit terus bergerilya dengan mengakuisisi sejumlah startup pembesut smartwatch, salah satunya Pebble.
Financial Times melaporkan bahwa Pebble tidak akan dibeli dengan harga fantastis. Indikasinya, Pebble tidak akan lagi memproduksi smartwatch di masa depan.
Bisa jadi, merek Pebble akan dihilangkan, atau ada kemungkinan lainnya di mana Pebble bakal masuk ke produk non-smartwatch jika akuisisi ini terjadi.
(Jek/Ysl)