Liputan6.com, Paris - Sebentar lagi, suvenir dari galeri seni bukan lagi sesuatu yang dibeli di toko cindermata. Suatu aplikasi baru memungkinkan pemakainya memindai karya seni menggunakan telepon pintar untuk mencari informasi tambahan tentang karya itu dan menyimpan kopi digitalnya.
Aplikasi yang disebut Smartify itu menggunakan pengenalan citra untuk mengidentifikasi karya yang dipindai dan memberikan informasi tambahan kepada para pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Newscientist pada Rabu (8/7/2017), pengguna kemudian dapat menambahkan karya seni itu dalam koleksi digital mereka. Salah satu pencipta aplikasi, Thanos Kokkiniotis, menjelaskan hal itu seperti kombinasi layanan musik Spotify dengan aplikasi layanan musik Shazam.
Aplikasi itu akan diluncurkan pada Mei untuk beberapa karya seni tertentu di Louvre, Paris, Prancis, dan Metropolitan Museum of Art di New York. Untuk Rijksmuseum, Amsterdam, dan Wallace Collection, London, semua karya seni boleh dipindai.
Banyak museum dan galeri memiliki aplikasi untuk menjelaskan koleksi mereka kepada pengunjung, tapi Smartify menggandeng beberapa lembaga. Dan tidak usah melihat karya aslinya, misalnya pengguna dapat memindai Mona Lisa oleh Leonardo da Vinci dan tetap mendapat informasi seperti sedang berdiri di Louvre.
Menciptakan aplikasi pengenalan lukisan secara individual cukup mudah karena kebanyakan galeri sudah memiliki versi digital koleksi mereka, demikian menurut Kokkiniotis.
Tantangannya lebih kepada upaya meyakinkan galeri untuk mendapat akses informasi bagi aplikasi. Sesudah itu, prosesnya hanyalah membandingkan gambar tangkapan kamera dengan basis data karya seninya.