Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar negosiasi dengan PT Freeport Indonesia, yang bertujuan untuk mengurai polemik. Dalam negosiasai tersebut juga dihadiri oleh Tony Wenas.
Ketua Tim Negosiasi Teguh Pamudji mengatakan, pihaknya menggelar negosiasi di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu pekan ini. Dalam negosiasi tersebut, pihak Freeport diwakili oleh Tony Wenas dan Clementino Lamury sebagai Direktur.
"Freeport resmi menyampaikan. Yang bicara dengan kita itu Clementino dan Tony Wenas," kata Teguh, di kantor Kementeri ESDM, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Sekretaris Kementerian ESDM itu menuturkan , kehadiran Tony Wenas mewakili Freeport dalam proses negosiasi, karena telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
"Tony Wenas itu dari kartu (kartu nama) yang disampaikan ke saya itu Eksekutif Director (direktur eksekutif)," ungkap Teguh.
Baca Juga
Advertisement
Ada pun negosiasi tersebut dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan perwakilan Freeport diantaranya Tony Wenas, langsung meninggalkan kantor instansi yang dipimpin Ignasius Jonan tersebut.
Awak media pun mencoba menanyakan poin yang dibahas dalam proses negosiasi hari ini. Namun, Tony tidak bisa berkomentar, dia hanya menyatakan proses negosiasi akan terus dilakukan.
"Saya tidak bisa ngomong. Juru bicaranya masih di atas (Riza). Kan principle kita. Jadi kita bicara-bicara terus ke pemerintah," tutur Tony.
Sebelumnya nama Tony Wenas ramai diperbincangkan kalangan pertambangan. Pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) ini dikabarkan akan mengisi jabatan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia yang sebelumnya dijabat oleh Chappy Hakim.
Lalu bagaimana tanggapan Tony Wenas soal kabar tersebut? Tony pernah menjelaskan, penunjukan Presiden Direktur Freport Indonesia merupakan urusan pihak Freeport. Dia tidak mengamini kabar tentang penunjukan dirinya sebagai orang nomor satu di Freeport Indonesia tersebut.
Kekosongan jabatan Presiden Direktur PT Freport Indonesia berawal dari mundurnya Chappy Hakim dari jabatan tersebut pada pekan lalu. Chief Executive Officer Freeport McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan, saat ini dirinya masih mencari pengganti Chappy, untuk mengisi jabatan Presiden Direktur Freeport Indonesia.
Menurut Adkerson, pengunduran diri Chappy merupakan keputusan pribadi dan tidak ada kesalahan atas kinerja mantan Kepala Staff Angkatan Udara selama mengemban jabatan sebagai orang nomor satu di Freeport Indonesia.
Untuk diketahui Tony Wenas pernah berkarier di PT Freeport Indonesia selama 10 tahun. Tony juga sempat menjadi Presiden Direktur PT Inco Tbk yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk.