Liputan6.com, Jambi - Warga di pesisir timur Jambi beberapa hari terakhir dikagetkan dengan temuan burung yang mati mendadak. Sebagian mengalami kelumpuhan dan belum pasti sebabnya.
Nanang (30) salah seorang warga pesisir timur Jambi, tepatnya di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mengatakan, burung-burung tersebut merupakan burung migran yang setiap satu tahun sekali singgah di kawasan pesisir timur Jambi, tepatnya di Pantai Cemara, Kecamatan Sadu.
Nanang menjelaskan, ribuan burung migran tersebut kerap melintas sejak ia masih kecil. Keberadaannya makin lama makin dikenal dan tak jarang menjadi potensi wisata unik di daerah itu.
"Sejak saya kecil baru kali ini saya melihat banyak burung pendatang yang mati," ucap Nanang saat dihubungi di Kecamatan Sadu, Kamis (9/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
Ia menceritakan, banyaknya burung yang mati itu pertama kali diketahui oleh para nelayan di Pantai Cemara. Sejumlah nelayan mengumpulkan burung-burung yang mati untuk dikuburkan. Sebagian lain membawa burung yang lumpuh, mana tahu bisa sembuh dan dilepaskan kembali.
Sementara Kepala Desa Cemara, Sawaludin mengatakan, pihaknya berhasil mengumpulkan 20 ekor burung migran tersebut. 20 ekor burung tersebut saat ini tengah dirawat intensif dengan cara diberikan infus.
Perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kabupaten Tanjabtim, Teguh mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium atas temuan tersebut. "Jadi belum bisa dipastikan penyebabnya apa," kata dia.
Mendengar banyaknya burung migran yang mati itu, Wakil Bupati Tanjabtim, Robby Nahliansyah beserta jajarannya sempat melihat langsung ke Pantai Cemara. Sejumlah dokter hewan dikerahkan untuk memeriksa dan mengambil sampel.
"Semoga ini bisa segera diketahui penyebabnya dari hasil uji lab," ucap Robby.