Ilmuwan Ungkap, Bersyukur Membuat Jantung Lebih Sehat

Perasaan tersebut sangat ampuh untuk mengurangi tingkat inflamasi para penderita gagal jantung.

oleh Azwar Anas diperbarui 09 Mar 2017, 12:31 WIB
Bersyukur Membuat Jantung Lebih Sehat

Liputan6.com, Jakarta Bersyukur menjadi ajaran penting di hampir seluruh agama mayoritas di dunia. Perintah untuk bersyukur bukan tanpa alasan. Rupanya bersyuku punya dampak yang kuat terhadap kesehatan, khususnya kesehatan jantung.

Orang-orang yang penuh dengan perasaan syukur mempunyai suasana hati yang selalu baik. Perasaan tersebut sangat ampuh untuk mengurangi tingkat inflamasi para penderita gagal jantung.

Sejumlah ilmuwan dari University of California awalnya hanya mengungkap soal spiritualitas yang berkaitan erat terhadap kondisi fisik manusia. Para ilmuwan kemudian memfokuskan penelitian pada perasaan bersyukur atau rasa berterimakasih dan reaksinya terhadap jantung.

Ketua Tim Peniliti, Paul Mills mengatakan, ia mengumpulkan 186 pasien dari klinik jantung di California. Kesemua pasien tersebut terindikasi mengalami gagal jantung stadium B.

"Tahap B menjadi waktu penting untuk dilakukan intervensi. Karena kerusakan jantung masih bisa dipulihkan," ujar Mills sebagaimana dilansir Huffington Post.

Dari studi tersebut, para peneliti kemudian mendapati rata-rata pasien yang bersyukur mempunyai kualitas tidur yang lebih baik, suasana hatinya bahagia, tidak depresi, dan tidak terlalu kelelahan. Akibatnya indikator peradangan jantung pada masing-masing pasien berangsur lebih rendah.

"Perasaan bersyukur sebagai konsep untuk membuka emosi positif. Perasaan itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara beban penyakit dan kemampuan orang untuk menghadapi penyakitnya," pungkasnya.

(War)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya