RI dan Afrika Selatan Jajaki Kerja Sama di Sektor Transportasi

Salah satu kerja sama tersebut dilakukan di sektor transportasi udara dan perkeretaapian.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Mar 2017, 11:30 WIB
KA Kutojaya Selatan (Via: id.wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo tengah menjajaki kerja sama di berbagai bidang dengan Presiden Afrika Selatan, Jacob Gedleyehlekisa Zuma. Salah satu kerja sama tersebut dilakukan di sektor transportasi udara dan perkeretaapian.

"Saya mendapat kehormatan untuk melepas kepulangan Presiden Afsel usai menghadiri perhelatan IORA kemarin. Presiden dan delegasi Afsel menyatakan senang berkunjung ke Indonesia dan mengapresiasi pemerintah Indonesia," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Kamis (9/3/2017).

Ia menambahkan, beberapa hal yang akan dijajaki dengan Afsel adalah kerja sama bidang penerbangan dan perkeretaapian di Kalimantan

Budi mengatakan, saat ini sudah ada perusahaan Afsel yang tertarik untuk membangun sektor perkeretaapian di Kalimantan untuk angkutan batu bara.

Afrika Selatan saat ini, kata Budi Karya, punya sektor pertambangan yang maju. Oleh karena itu, nanti akan ada satu perusahaan Afrika Selatan yang menindaklanjuti kerja sama angkutan KA batu bara di Kalimantan.

Kementerian Perhubungan akan mengkaji lebih dalam kerja sama tersebut dan membahas secara detail perjanjian atau MoU dengan Afsel agar semuanya jelas.

"Memang saat ini belum ada sebuah perjanjian, karena kalau membuat perjanjian itu kan harus detail. Jangan sampai sudah berbicara ini itu, tapi tindak lanjutnya tidak ada," ucapnya.

Di sektor udara, Menhub mengatakan pemerintah Indonesia akan meningkatkan kerja sama di bidang penerbangan dengan Afsel.

Presiden Jokowi menginginkan Indonesia bisa menjadi hub Afsel ke negara-negara Asia. Sebaliknya, Indonesia akan menjadikan Afsel sebagai hub Indonesia ke negara-negara Afrika.

Sebagai informasi, kerja sama Indonesia dengan Afsel khususnya di sektor transportasi udara sudah dimulai sejak 1997. Pada tahun itu telah dilakukan penandatangan perjanjian induk pembukaan hubungan udara kedua negara.

Berlanjut pada 2013, kedua negara menandatangani MoU terkait pengaturan hak-hak angkutan udara. Isi dari MoU tersebut adalah membuka rute penerbangan Indonesia-Afrika dengan frekuensi 7 kali seminggu.

Kedua negara sepakat membuka seluruh akses penerbangan melalui bandara-bandara Internasional yang ada. Afsel sendiri memiliki tiga bandara internasional utama, yaitu Bandara Internasional Cape Town, Bandara Internasional Tambo (Johannesburg), dan Bandara Internasional Durban.

Namun demikian, sampai saat ini belum ada maskapai penerbangan yang melayani penerbangan antarkedua negara, baik itu dari maskapai nasional maupun maskapai Afsel. (Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya