Liputan6.com, Shropshire - Sebuah lubang kelinci yang terdapat di ladang seorang petani ternyata mengarahkan ke ruangan bawah tanah menakjubkan, yakni Gua Caynton. Menurut legenda setempat gua yang terletak di dekat Shifnal, Shropshire, Inggris digunakan oleh pengikut Ksatria Templar pada Abad ke-17.
Ksatria Templar adalah ordo yang dibentuk pada 1119. Salah satu tugasnya adalah memastikan keamanan para peziarah Eropa yang pergi ke Yerusalem.
Advertisement
Tujuan asli tempat tersebut memang masih diselimuti misteri. Namun Historic England yang menggambarkan Gua Caynton sebagai "gua buatan", meyakini bahwa bangunan itu kemungkinan dibangun pada akhir Abad ke-18 atau 19.
Dalam laporannya, Historic England mengatakan bahwa pada masa modern gua tersebut tampaknya digunakan sebagai tempat ritual ilmu hitam oleh para pengunjung.
Seorang pria dari Birmingham, Michael Scott, memutuskan berkunjung ke Gua Caynton untuk mengambil sejumlah gambar setelah melihat video tempat itu secara online.
"Aku berjalan dengan lelah di ladang untuk menemukannya, namun jika Anda tidak tahu ada sesuatu di dalamnya, maka Anda akan melewatinya saja," ujar Scott seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/3/2017).
"Mengingat usianya, bangunan itu berada dalam kondisi luar biasa, itu seperti kuil bawah tanah," imbuh dia.
Terowongan tersebut mengarah ke jaringan terowongan lain, di mana lengkungannya diukir dari dari batu pasir.
Scott mengatakan, gua Ksatria Templar tersebut cukup sempit dan membuat mereka yang memiliki tinggi 180 cm harus merunduk. Beberapa ruangan pun sangat sempit, sehingga untuk memasukinya harus dengan merangkak.
"Aku harus meringkuk dan setelah aku berada di sana, aku benar-benar merasakan keheningan. Ada beberapa laba-laba di sana. Saat itu sedang hujan sehingga lereng bawah cukup becek, tapi di dalam gua sangat kering," imbuh Scott.
Menurut laporan, gua tersebut ditutup pada 2012 untuk menghindarkan dari kegiatan vandalisme dan praktek ilmu hitam.