Liputan6.com, Barcelona - Seperti Ethan Hunt yang diperankan Tom Cruise dalam franchise Mission Impossible, Barcelona menyelesaikan salah satu misi paling sulit sepanjang sejarah olahraga.
Barcelona menghajar Paris Saint-Germain (PSG) 6-1 di Camp Nou, Kamis (9/3/2017) dinihari WIB, untuk melaju ke babak 8 besar Liga Champions. Mereka unggul agregat 6-5 setelah tumbang 0-4 pada pertemuan pertama 14 Februari lalu.
Baca Juga
Advertisement
Tidak ada yang menduga. Sebab tidak ada tim yang comeback dari ketertinggalan empat gol sepanjang sejarah Liga Champions (per 1992). "Olahraga ini unik, gila, dan tak ada fans Barcelona yang akan melupakan malam ini," kata pelatih Luis Enrique.
Pada kompetisi Eropa, memang ada tiga nama yang dapat mengejar defisit empat gol. Pertama Leixoes (atas La Chaux-de-Fonds) di Piala Winners 1961-1962, diikuti Partizan Belgrade (atas Queens Park Rangers) di Piala UEFA 1984-1985, dan terakhir Real Madrid (atas Borussia Moenchengladbach) di Piala UEFA 1985-1986. Tapi, capaian itu tidak berlangsung di kompetisi primer Eropa.
Di tengah keraguan, barangkali hanya Barcelona sendiri yang percaya bisa menyingkirkan PSG. Sama seperti Hunt yang harus berkali-kali meyakinkan rekan-rekannya untuk membantunya menyelesaikan misi mustahil.
Misi Belum Selesai
Enrique memainkan peran penting terhadap capaian Barcelona. Sehari sebelum pertandingan, dia menyatakan anak asuhnya mampu merobek gawang PSG enam kali.
Keyakinan tersebut tertular ke anak asuhnya. Luis Suarez, Lionel Messi, Neymar (2), dan Sergi Roberto bergantian merobek gawang PSG. Ditambah kesalahan Layvin Kurzawa dengan merobek gawang sendiri, gol voli brilian Edinson Cavani jadi tidak berguna.
Kini, Enrique berkesempatan menutup kariernya di Camp Nou dengan prestasi. Mengumumkan akan meninggalkan Barcelona akhir musim nanti, dia bakal berusaha menyelesaikan misi mustahil berikutnya.
Target tersebut tidak lain treble winners. Lolos ke 8 besar, mereka kini menunggu lawan di Liga Champions. Beberapa tim yang mungkin dihadapi adalah Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Borussia Dortmund.
Di La Liga, mereka telah menyalip Real Madrid dan menduduki puncak klasemen. Namun, Barcelona harus terus tancap gas karena hanya memimpin satu nilai, dengan Los Blancos mengantongi tabungan pertandingan. Di Copa del Rey, mereka 'tinggal' mengalahkan Deportivo Alaves pada final 27 Mei mendatang.
Advertisement
Langganan Rekor
Kesuksesan melakukannya akan membuat Barcelona semakin melegenda.
Kenyataannya, capaian Barcelona atas PSG sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Sebab, jika ada yang mampu memecahkan rekor, maka tim itu adalah El Azulgrana.
Andres Iniesta dan kawan-kawan sudah berkali-kali menulis sejarah baru, terutama sejak 2008. Beberapa masih bertahan, sedangkan sejumlah lainnya diperbaharui pesaing utama Real Madrid.
Rekor yang patut disebut itu di antaranya menjadi tim pertama yang meraih treble winners dua kali (2008-2009, 2014-2015) dan mengoleksi poin terbanyak di La Liga (100 angka di 2012-2013).