Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry Android pertama buatan Indonesia, Aurora, telah resmi diperkenalkan oleh PT BB Merah Putih selaku pemegang lisensi. Kehadiran smartphone ini seakan menjawab rasa penasaran penggemar BlackBerry di Tanah Air yang sudah menunggu kehadiran perangkat ini.
Kendati mengusung nama BlackBerry, Aurora memilih desain berbeda dari beberapa seri perangkat BlackBerry sebelumnya. Alih-alih menggunakan keyboard fisik yang telah menjadi ciri khas smartphone BlackBerry, PT BB Merah Putih memilih keyboard virtual untuk perangkat perdananya ini.
Namun VP Sales dan Marketing PT BB Merah Putih Stanly Widjaja menuturkan, tak tertutup kemungkinan bagi pihaknya untuk meluncurkan perangkat BlackBerry dengan keyboard fisik. Hal itu diungkapkan saat peluncuran BlackBerry Android Aurora di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Baca Juga
Advertisement
"Memang tak tertutup kemungkinan kami akan meluncurkan perangkat dengan keyboard fisik. Ditunggu saja tanggal mainnya," ujarnya. Terlebih, tak sedikit pihak yang begitu bersemangat terhadap kehadiran kembali perangkat BlackBerry.
Sayangnya, Stanly tak mengungkapkan produk apa lagi yang akan diperkenalkan oleh PT BB Merah Putih selanjutnya. Senada dengan Stanly, SVP GM Mobile Solutions BlackBerry Alex Thurber mengatakan hal serupa. Namun ia menyebut perangkat BlackBerry Android akan lebih beragam di masa depan.
"Masing-masing pemegang lisensi begitu bersemangat meluncurkan perangkat, baik dengan keyboard fisik maupun virtual. Karenanya, di masa depan kita akan melihat lebih banyak varian smartphone merek BlackBerry dengan lisensi dan dukungan software dari kami," tutur pria yang bergabung dengan BlackBerry sejak 2016 itu.
Stanly juga menuturkan, walau Aurora tak dibekali keyboard fisik, pengalaman mengetik yang ditawarkan smartphone itu tetap nyaman. Alasannya, Aurora diklaim mengusung keyboard virtual terbaik di kelasnya.
Sekadar informasi, BlackBerry Aurora merupakan smartphone perdana dengan merek BlackBerry yang dikembangkan sepenuhnya di Indonesia karena BlackBerry telah memutuskan tak lagi memproduksi perangkat keras sendiri.
Sebagai gantinya, perusahaan yang dipimpin oleh John Chen itu memberi lisensi kepada vendor smartphone yang tertarik mengembangkan perangkat keras BlackBerry. Selain PT BB Merah Putih, ada pula TCL untuk pemasaran dan lisensi global dan Optiemus Infracom untuk wilayah India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal yang juga mengembangkan BlackBerry Android.
(Dam/Why)