Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan protes yang digelar oleh pengemudi angkutan konvensional di beberapa kota kemarin, termasuk di Tangerang, Grab menyampaikan tanggapannya. Melalui pernyataan resmi, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengungkapkan penyesalannya.
"Kami menyesalkan terjadinya ketegangan antara pengemudi angkutan kota (angkot) dan pengemudi transportasi online di Tangerang yang menimbulkan korban dari kedua belah pihak," ujar Ridzki.
Keselamatan seluruh mitra pengemudi, penumpang, dan masyarakat, kata Ridzki, merupakan prioritas utama Grab. Oleh sebab itu, Grab pun mendukung segala upaya pemerintah kota dan aparat keamanan untuk membuat situasi kembali kondusif.
Baca Juga
Advertisement
"Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami telah mengimbau seluruh mitra pengemudi kami untuk tidak terpancing provokasi dan tindak kekerasan, serta untuk sementara waktu menghindari area-area yang terkena dampak aksi protes di Tangerang," tutur Ridzki melanjutkan.
Sebagai bentuk tanggung jawab Grab, akan menanggung seluruh biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh mitra pengemudi yang menjadi korban aksi protes.
"Para mitra pengemudi Grab Indonesia dilindungi oleh asuransi. Selain itu, kami juga akan memberikan pendampingan hukum apabila mitra pengemudi ingin mengadukan kejadian yang menimpanya ke pihak berwajib," ungkap Ridzki.
Terakhir, kata Ridzki, Grab Indonesia mengaku akan berkomitmen untuk mendukung dan mengikuti arahan serta ketetapan dari pemerintah kota Tangerang guna membuat situasi kembali kondusif dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Kami akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di industri transportasi untuk memberikan manfaat bagi semua pihak," pungkas Ridzki.
(Why/Ysl)