Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok melontarkan tanggapan atas laporan Wikileaks yang membeberkan bahwa CIA mampu meretas macam-macam perangkat, termasuk perangkat yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Terkait hal ini, perusahaan-perusahaan itu bergegas menambal titik keamanan di perangkatnya yang diduga menjadi celah CIA melakukan peretasan, meskipun beberapa di antara perusahaan itu mengatakan mereka membutuhkan detail lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang mengatakan, Tiongkok menyatakan keprihatinannya tentang laporan itu dan menegaskan kembali penentangannya terhadap segala bentuk peretasan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menyadap, memantau, mencuri rahasia, dan melakukan peretasan terhadap Tiongkok dan negara-negara lain," kata Geng.
Adapun Tiongkok sering dituduh oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain atas serangan peretasan, tetapi tuduhan itu selalu disangkal oleh negeri berjuluk Tirai Bambu tersebut.
Diwartakan sebelumnya, WikiLeaks merilis ribuan dokumen yang diklaim memuat peralatan CIA melakukan peretasan dan spionase siber. Temuan ini bahkan disebut-sebut sebagai publikasi dokumen rahasia CIA terbesar.
Alat itu memungkinkan CIA meretas ponsel berbasis iPhone, Android, komputer klasik, bahkan merusak enkripsi aplikasi smartphone populer seperti WhatApp, Telegram, dan Signal. Selain itu, alat tersebut juga memungkinkan agen spionase untuk mengambil alih smart TV Samsung dan mengubahnya menjadi peralatan spionase dengan menggunakan perangkat mikrofon built-in untuk menguping percakapan di sekitarnya.
(Why/Ysl)