Liputan6.com, Jakarta Kartu Jakarta One (Jak One Card), menurut calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah jawaban untuk menjadikan Jakarta betul-betul bebas dari pungli dan korupsi karena merupakan konsep pembayaran serba cashless dan mengurangi transaksi tunai, serta menjadi kartu wajib bagi warga Jakarta.
“Salah satu penyakit yang cukup kronis di republik ini adalah korupsi. Kartu Jakarta One bisa memastikan apakah pelayanan benar-benar terbebas dari itu semua (korupsi dan pungli),” ungkap Ahok beberapa waktu lalu kala berorasi di rumah Lembang, Jakarta.
Advertisement
Basuki menjelaskan, Kartu Jakarta One sudah diluncurkan pada Juni 2016 bekerja sama dengan Bank Indonesia. Saat ini baru Bank DKI yang melaksanakan, tetapi ke depan kartu Jakarta One bisa disamakan dengan Visa atau Master Card, sehingga semua bank yang ada bisa bekerja sama dengan Pemprov DKI.
“Kegunaannya mulai naik bus, masuk ke Monas, masuk ke Ragunan, bayar parkiran, dan untuk semua yang berkait dengan transaksi di Jakarta," jelasnya.
Dengan menggunakan Kartu Jakarta One Pemprov DKI bisa memantau perjalanan warga Jakarta. “Jika rute yang dilewati warga tersebut juga banyak dilalui oleh orang lain, maka TransJakarta bisa saja bikin trayek baru hingga orang tidak perlu transit lagi,” tambahnya.
Termasuk untuk KJP, kata Basuki, juga bayar untuk Rumah Susun, PKL, bahkan untuk bantuan sosial memakai JakartaOne.
Selain itu, bisa juga berlaku untuk pembelian beras. Saat ada operasi pasar yang menjual beras murah, bukan tidak mungkin beras itu diborong oleh oknum pedagang untuk dijual kembali. Akhirnya rakyat miskin tetap membeli beras dengan harga mahal.
“Nah pembelian dengan Kartu Jakarta One ini Pemprov DKI bisa mengetahui siapa pembelinya. Jadi jika ibu bapak beli beras, kami dapat mengetahui pola konsumsi warga,” ujar Ahok.
Selain itu, tambah Basuki, Pemprov DKI dapat mengamati pergerakan perilaku warga yang menggunakan TransJakarta.
“Kami dapat mengukur jam berapa saja naik dan turunnya ibu bapak menggunakan TransJakarta, termasuk kemana saja tujuannya, dan ini bisa kami dapatkan dari Kartu Jakarta One yang ibu tempelkan di tempat yang disediakan oleh bus TransJakarta yang DIgunakan,” jelas Basuki.
Cawagub Djarot Saiful Hidayat menegaskan, kartu Jakarta One, mempermudah semua warga Jakarta untuk semua aktivitas transaksi, mempermudah kerja pemda DKI mengukur kebiasaan warga dalam bertransaksi serta menjadikan Jakarta bersih dari korupsi dan pungli.
Dia menambahkan kartu Jakarta One hadir dengan bentuk elektronifikasi informasi dan transaksi sistem pembayaran. Sehingga warga Jakarta bisa melakukan transaksi untuk berbagai kebutuhan hanya dengan satu kartu tanpa perlu repot membayar uang tunai.
(*)