Liputan6.com, Jenewa - Banyak yang akan berubah saat aliansi Nissan-Renault mengakuisisi sebagian besar (34 persen) saham Mitsubishi. Salah satunya adalah saling silang teknologi dan platform yang bakal digunakan dalam pengembangan produk.
Menariknya, jika di Indonesia aliansi ini mirip dengan aliansi antara Nissan dan Mitsubishi saja karena Renault kurang bergairah, maka di India tidak demikian. Ada rencana Mitsubishi akan mengembangkan produk berdasarkan platform milik Renault.
Baca Juga
Advertisement
Berbicara kepada Autocar India, Chairman sekaligus CEO aliansi Renault-Nissan, Carlos Ghosn, mengatakan bahwa penggunaan platform Renault adalah dalam rangka agar lebih mudah masuk ke pasar India. Renault menguasai cukup banyak pasar di sana.
"Hari ini ada produk Renault menggunakan platform CMF-A, besok akan ada produk Nissan, tapi platform ini juga akan terbuka untuk Mitsubishi," ujarnya.
Platform CMF-A sukses menghasilkan produk yang diterima di pasar India. Dua produk andalan yang menggunakan platform ini adalah Renault Kwid, serta Datsun Redi-GO. Kwid juga dijual di Indonesia, tapi Redi-GO sejauh ini tidak.
Ghosn sendiri sadar bahwa agar sukses di India, Mitsubishi harus dapat membuatnya diproduksi lokal. Dengan akses ke platform CMF-A, maka pabrikan asal Jepang itu bisa membuat Mirage generasi baru, atau bahkan crossover mini seperti Kwid.
Namun begitu, rencana ini nampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Mitsubishi masih akan beroperasi dengan cara impor utuh (CBU) dengan jumlah yang terbatas di sana. Beberapa produk yang telah diimpor adalah Pajero Sport dan Montero.