Pendukung Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye terlibat bentrok dengan aparat polisi di Seoul, Jumat (10/3). Pemakzulan Presiden Park yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi memicu aksi unjuk rasa yang berakhir bentrokan. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Demo pemakzulan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, berujung ricuh di Seoul, Jumat (10/3). Dua orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan polisi usai putusan pemakzulan Park Geun-hye dibacakan Mahkamah Konstitusi. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Seorang pendukung Presiden Korsel, Park Geun-hye memukul barikade polisi di Seoul, Jumat (10/3). Ribuan pendukung mengamuk menanggapi pemecatan Park Geun-hye oleh sebuah keputusan bersejarah yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Pendukung merusak kendaraan milik polisi saat demo pemakzulan Presiden Korsel, Park Geun-hye di Seoul, Jumat (10/3). Bentrokan terjadi antara demonstran dan polisi usai putusan pemakzulan Geun-hye dibacakan Mahkamah Konstitusi. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Pendukung Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye terlibat aksi saling dorong dengan aparat polisi di Seoul, Jumat (10/3). Pemakzulan Presiden Park yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi memicu unjuk rasa yang berakhir bentrokan. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Demo pemakzulan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, berujung ricuh di Seoul, Jumat (10/3). Dua orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dan polisi usai putusan pemakzulan Park Geun-hye dibacakan Mahkamah Konstitusi. (JUNG Yeon-Je/AFP)
Polisi anti huru-hara dikerahkan dalam unjuk rasa pemakzulan Presiden Korsel, Park Geun-hye, di Seoul, Jumat (10/3). Pemakzulan Presiden Park yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi memicu aksi unjuk rasa yang berakhir bentrokan. (JUNG Yeon-Je/AFP)