Liputan6.com, Jakarta Skip challenge, atau yang bisa juga disebut pass out challenge, sedang viral dan ramai diperbincangkan. Memang selayaknya permainan ini jadi perhatian, terutama bagi guru dan orangtua, karena pelakunya kebanyakan adalah remaja.
Skip challenge sendiri ternyata sudah mulai dilakukan sejak tahun 1995. Permainan ini sendiri memiliki berbagai macam cara, tak hanya menekan dada seperti yang viral saat ini.
Advertisement
Di dunia barat, skip challenge juga sering disebut sebagai "Good kid's high", atau mabuk-nya anak baik-baik. Kenapa? Karena permainan ini memberikan sensasi selayaknya marijuana atau narkotika lain tanpa benar-benar mengonsumsinya.
Mengutip nobullying.com, Jumat (10/3/2017), ada beberapa alasan lain yang membuat remaja Anda memutuskan untuk melakukan skip challenge.
Dalam sebuah serial drama kriminal, Criminal Minds, yang salah satu episodenya membahas kematian akibat permainan ini, diceritakan, salah satu alasan remaja melakukannya adalah akibat tekanan dari teman-temannya. Hal ini bisa tentang popularitas, dan mencoba untuk tidak ketinggalan tren.
Selain itu, skip challenge ini--seperti namanya--bisa jadi merupakan suatu tantangan. Cara konyol untuk mengusir kebosanan.
Sensasi melayang (high) yang diberikan oleh tantangan ini juga membuat remaja mau melakukannya. Karena mereka berpikir ini adalah cara legal untuk mendapatkannya
Ada juga remaja yang melakukan skip challenge sebagai pelampiasan akibat tekanan emosi. Mereka bisa saja awalnya hanya melakukannya sebagai tantangan, tapi setelah merasakan sensasinya, mereka merasa menemukan pelarian.
Apapun alasannya, skip challenge adalah permainan yang sangat berbahaya. Tak hanya orangtua dan guru perlu mewaspadai hal ini, mereka juga perlu memastikan anak-anak dan remaja tahu bahayanya.